Lailatul Qodar

02.48 / Diposting oleh Drs. Achmad Chambali Hasjim, SH /



LAILATUR QODAR
(Diposting oleh : Drs. Ach. Chambali Hs, SH )
Bissmillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu’alaikum wr. Wb
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin
Wash-sholaatu was-salaamu
‘alaa asyrofil ambiyaai wal mursaliin
Wa ‘alaa ‘aalihi wa shohbihi aj-maiin
Robbisy-rohlii shod-ri / Wa yas-sirlii  amri/
Wahlul ‘uqdatam-millisanii/ Yaf qohuu – qoulii/
Robbi -zidnii ‘ilman/ War zughni  fahma./
Qoolalloohuta’ala filqur’anil adziim
A’udzubillahimininnasysyaithponirrojiim,
http://alquran.babinrohis.esdm.go.id/images/97/97_1.png
innaa anzalnaahu fii laylatilqadri
http://alquran.babinrohis.esdm.go.id/images/97/97_2.png
wamaa adrooka maa laylatulqadr
http://alquran.babinrohis.esdm.go.id/images/97/97_3.png
laylatulqadri khoyrun min alfisyahr
http://alquran.babinrohis.esdm.go.id/images/97/97_4.png
tanazzalulmalaa-ikatu warruukhu fiihaa bi-idzni robbihim min kulli amr
http://alquran.babinrohis.esdm.go.id/images/97/97_5.png
salaamun hiya khattaa mathla'ilfajr
Amma ba’du .(QS. Al Qadar (97:1-5 )
Majelis Nitezen Rohimatullooh,
·      Sebelumnya  kita panjatkan syukur kehadirat allah swt.. Tuhan maha pemurah pencurah rahmah maha pengasih yang tak pilih kasih dan maha penyayang yang kasih sayangnya tak terbilang.
·      Alhamdulillaahil ladzii  an ’amana al iimaani wal islaami, segala puji bagi allah yang telah melimpahkan  nikmat iman dan islam.
·      Wa nikmatan  ‘umrihi,  wa an jismihi, nikmat umur - kesempatan dan nikmat badan sehat, sehingga hari ini kita bisa hadir di majelis ilmu ini untuk melaksana seruan Rasuulloh sawl “barangsiapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu (dienul islam), maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).... Amien.
·      Washsholatu wassalamu ‘ala Rasulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas junjungan penghulu alam-nabi besar Muhammad salallaahu alaihi wassalam, beserta para keluarga, sahabat serta umatnya  ....amien
·      Sebelumnya saya ingin berwasiat, terutama untuk diri saya dan keluarga saya serta para jamaah netizen semuanya.
 “ ... yaa ayyuhaalladziina aamanuu ittaquullaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa wa-antum muslimuun /... bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.  (QS Ali Imran (3:102)
·      Bertaqwa,yang sebenar-benarnya taqwa, yaitu  dengan  melaksanakan semua perintahnya (sesuai dengan kemampuanya), misalnya sholat tidak bisa dengan berdiri bisa dengan duduk tidak bisa duduk bisa dengan berbaring,
·      Dan meninggalkan semua larangannya (secara sempurna)”, maksudnya untuk meninggalkan larangan tidak ada alas an belum mampu melaksanakan, misalnya meninggalkan kebiasaan minum minuman keras nelum bisa dilaksanakan karena belum mampu meninggalkan kebiasaan itu. Ya Tidak bisa gitu  bro!!!
·      Abu Hurairah r.a, menceritakan ia  mendengar rasulullah saw sabda, : ” apa yang aku larang kalian dari (mengerjakan)nya maka jauhilah ia, dan apa yang aku perintahkan kalian untuk (melakukan)-nya maka lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian, .. “.(HR.Bukhari dan Muslim).
·      Dakwah bit Tadwin (dakwah tulisan) ini untuk melaksanakan Perintah Allah SWT : “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung”  (QS. Al-Imran [3]: 104),
·      Dan Sabda Rasululloh SAW : “Barangsiapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu (dienul Islam), maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)

Majelis Nitezen Rohimatullooh,
Etimologi
Lailatul Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ الْقَدْرِ ) (malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada bulan Ramadan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati sebagai malam diturunkannya Al Qur'an.
Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada QS. Al Qadar (97:1-5 ), bahwa ‘lailatur Qadar’  atau ‘malam kemulyaan’  itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan, malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar.
Keutamaan Malam lailatul Qadar
Malam Lailatul Qadar adalah malam mulia yang nilainya lebih baik daripada 1.000 bulan atau 30.000 kali dari malam biasa. “ innaa anzalnaahu fii laylatilqodri/ Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan; wamaa adrooka maa laylatulqodr/Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu?;laylatulqodri khoyrun min alfisyahr/Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan; tanazzalulmalaa-ikatu warruukhu fiihaa bi-idzni robbihim min kulli amr / Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan ; salaamun hiya khattaa mathla'ilfajr / Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al Qadar (97:1-5 )
Asbabun Nuzul (Sebab-sebab turunnya ayat Al Qur’an) di atas adalah: Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah menyebut-nyebut seorang Bani Israil yang berjuang fisabilillah menggunakan senjatanya selama seribu bulan terus menerus. Kaum muslimin mengagumi perjuangan orang tersebut. Maka Allah menurunkan ayat ini (QS. Al Qadr: 1-3) yang menegaskan bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada perjuangan Bani Israil selama seribu bulan itu.  (Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Hatim dan Al Wahidi, yang bersumber dari Mujahid)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa di kalangan Bani Israil terdapat seorang laki-laki yang suka beribadah malam hari hingga pagi dan berjuang memerangi musuh pada siang harinya. Perbuatan itu dilakukannya selama seribu bulan. Maka Allah menurunkan ayat ini (QS. Al Qadr : 1-3) yang menegaskan bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada amal seribu bulan yang dilakukan oleh seorang laki-laki dari Bani Israil tersebut.  (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber dari Mujahid).
Para sahabat kagum dan iri karena lelaki Bani Israel tersebut selama 1.000 bulan (83 tahun 4 bulan) selalu beribadah dan berjihad kepada Allah karena sejak lahir dia sudah berada di atas agama yang lurus. Sedang para sahabat karena ajaran Islam baru disyiarkan Nabi, banyak yang masuk Islam pada umur 40 tahun atau lebih. Sehingga sisa waktu mereka hanya 20-30 tahun saja. Tak bisa menandingi ibadah lelaki dari Bani Israel tersebut.
Karena itulah turun ayat di atas. Jika ummat islam beribadah pada malam tersebut, niscaya pahalanya sama dengan pahala 1000 bulan. Karena itu perbanyaklah shalat, dzikir, doa, membaca Al Qur’an, bersedekah, dan berjihad di jalan Allah pada malam Lailatul Qadar.
Dalam QS. Al_Qadr (97:1) malam lailatul qodar dikatakan memiliki nilai lebih baik dari seribu bulan. Pada sepertiga terakhir dari bulan Romadhon, bulan yang penuh berkah ini terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang dimuliakan oleh Allah melebihi malam-malam lainnya. Di antara kemuliaan malam tersebut adalah Allah mensifatinya dengan malam yang penuh keberkahan.
QS. Ad_Dukhan (44:3-6)
innaa anzalnaahu fii laylatim-mubaarokatin innaa kunnaa mundziriin
[44:3] sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.
fiihaa yufraqu kullu amrin khakiim
[44:4] Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah
amron min 'indinaa innaa kunnaa mursiliin
[44:5] (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami adalah Yang mengutus rasul-rasul,
rohmatan min robbika innahu huwassamii 'ul 'aliim
[44:6] sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui,
Kapan Waktu Lailatul Qadar
Ada yang berfatwa bahwa Malam Lailatul Qadar terjadi pada satu malam ganjil pada 10 malam terakhir di bulan Ramadhan, yaitu malam ke 21, 23, 25, 27, atau 29), namun fatwa yang kuat yang mengatakan  bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu pada 10 malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan haditsdari Aisyah yang mengatakan : " Rasulullah ShallAllahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terkahir bulan Ramadan dan beliau bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon"  (HR: Bukhari 4/225 dan Muslim 1169)
Jika tidak pada 10 malam terakhir, coba pada 7 malam terakhir:  Dari Ibnu Umar ra bahwa beberapa shahabat Nabi SAW melihat lailatul qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir.” (Muttafaq Alaihi)
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Carilah Lailatul Qadar pada malam sepuluh yang terakhir dari (bulan) Ramadhan. Lailatul Qadar itu pada sembilan hari yang masih tersisa, tujuh yang masih tersisa, dan lima yang masih tersisa.” [HR Bukhari]
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
 Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Terjadinya lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
Carilah lailatul qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.(HR. Bukhari)
Terjadinya lailatul qadar di tujuh malam terakhir bulan ramadhan itu lebih memungkinkan sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْتَمِسُوهَا فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ - يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ - فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
Carilah lailatul qadar di sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa. (HR. Muslim)
(Malam ganjil tentu, menjadi keyakinan sendiri-sendiri, karena bila awal puasanya udah berbeda maka malam ganjilnya pun akan berbeda, semua atas Kuasa Illahi, berserah diri, ikhlas dan tawakal, iman dan taqwa pilihan yang pass dalam mencari Lailatul Qodar ini)

Tanda Malam Lailatul Qadar
Ibnu Abbas, Rasulullah SAW  bersabda,
لَيْلَةُ القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
Lailatul qadar adalah malam yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin, pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi.  Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya)
Malaikat menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang lain.
Matahari akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, Dari Abi bin Ka’ab bahwa Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Shubuh hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip bejana hingga matahari itu naik. (HR. Muslim) (Lihat Shohih Fiqh Sunnah II/149-150)
Dari Ubay ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), “Pagi hari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga meninggi.” (HR Muslim 762).
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Kami menyebutkan malam Lailatul Qadar di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda (yang artinya), “Siapa di antara kalian yang ingat ketika terbit bulan, seperti syiqi jafnah (setengah bejana).” (HR Muslim 1170)
Dan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang artinya), “(Malam) Lailatul Qadar adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan) keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR Thayalisi (349), Ibnu Khuzaimah (3/231), Bazzar (1/486), sanadnya hasan).
Dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah SAW : “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR. at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
Dari Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma, bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang tanda lailatul qadar,  Dia adalah malam yang indah, sejuk, tidak panas, tidak dingin, di pagi harinya matahari terbit dengan cahaya merah yang tidak terang.” (H.r. Ibnu Khuzaimah; dinilai sahih oleh Al-Albani)
maka jangan sampai ketinggalan ibadah di tujuh malam terakhir.” (H.r. Muslim)

Doa Malam Lailatul Qadar:
Dari ‘Aisyah ra bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada malam tersebut? Beliau bersabda: “bacalah :
Doa Malam Lailatul Qadar
“Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku.” (Riwayat Imam Lima selain Abu Dawud)

 

Waloohu a’lam bishowab
Demikian yang saya sampaikan bila itu kebenaran, merupakan kebenaran yang datangnya dari allah semata, karena sifat-nya yang  al haaq/yang maha benar,

Kalau ada salahnya, itulah kesalahan saya sebagai manusia,
Yang sifatnya memang deket dengan kekhilafan
Seperti kata pepatah arab :
al insaanu makhallul khoto wan nisyaan”.

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
Subhanakallahumma wabihamdika
asyhadualla ilahailla anta
astagfiruka wa’atubu ilaik
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
(HR. Tirmidzi, Shahih).
( dipostkan : Sya’ban 1436 H_Hamhas)***

Ya Allah, al- Bashir,
Engkau Yang Maha Melihat,
Yang tak pernah terlewat
Janganlah engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan
Sesudah engkau beri petunjuk kepada kami,
Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-mu,
Karena sesungguhnya engkau-lah maha pemberi karunia

Ya Robb, ya Ghoffar,
Engkau Yang Maha Pengampun,
Kepada siapapun
Ampunilah aku dan kedua orang tuanku,
dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab
Sesungguhnya kami telah beriman,
Maka ampunilah segala dosa kami
Dan peliharalah kami dari siksa api neraka.

Ya Robb, ya Rochman,
Allah Yang Maha  Pemurah,
Pencurah ramah,
Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-mu
Dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus  dalam urusan kami.
Hanya kepada engkaulah kami bertawaqal
Dan hanya kepada engkaulah kami bertaubat,
Dan hanya kepada engkaulah kami kembali
Kuatkanlah tali silaturahmi kami
Dan jauhkan kami dara perasaan curiga
dan sak wasangka diantara kami

Ya Robb, ya Rochim,
Allah  Yang Maha Pengasih
Tak pernah pilih kasih
Jadikanlah aku dan anak cucuku
Orang-orang yang tetap mendirikan sholat
Berilah ampunan dan berilah rahmat,
Dan engkau adalah pemberi rahmad yang paling baik.

Ya Robb, ya Salam,
Engkau Maha Penyelamat,

Janganlah engkau hukum kami
Jika kami lupa atau bersalah,
Janganlah engkau bebankan kepada kami
Beban yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami,
Janganlah engkau pikulkan kepada kami
Apa yang tak sanggup kami memikulnya

Ya  Allah, al- Qadiir,
Engkau  Maha Kuasa,
Atas segala
Anugerahkanlah kepada kami,
Isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami
Dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.
------

Rabbanaa atinaa
Fid-dun-yaa hasanah
Wa fil akhirati hasanah
Wa qinaa ‘adzaa
Ban naar

Rabbanaa taqabbal minnaa
Innaka antas samii’ul aliim
Watub  ‘alaina innaka
antat - taw-waaburr rohiim

Subhaanaa robbika
Robbil-‘izzati
‘ammaa yashifuun,
Wa-salaamun
‘alal-mursaliin,

Wal-hamdulillahi
Rabbil-’alaamin
















Label:

0 komentar:

Posting Komentar