DAHSYATNYA SURAH AL FATIHAH
Assalaamu’alaikum wr. Wb
Alhamdulillaahi robbil ‘aalamiin / Wash-sholaatu was-salaamu
‘alaa asyrofil ambiyaai wal mursaliin / Wa ‘alaa ‘aalihi wa
shohbihi aj-maiin
Robbisy-rohlii shod-ri / Wa yas-sirlii amri / Wahlul ‘uqdatam-millisanii/
Yaf qohuu – qoulii / Robbi
-zidnii ‘ilman / War zughni fahma./
bismillaahirrahmaanirrahiim
[1:1] Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.1
alhamdulillaahirabbil'aalamiin
arrahmaanirrahiim
[1:3] Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
maalikiyawmiddiin
iyyaakana'buduwa-iyyaakanasta'iin
ihdinaashshiraathalmustaqiim
[1:6] Tunjukilah8
kami jalan yang lurus,
shiraathalladziinaan'amta'alayhim ghayrilmaghdhuubi'alayhim walaadhdhaalliin
[1:7] (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada
mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang
sesat.9
Qs. Al_Fatihah (1:1-7)
Amma ba’du
Majelis netizen rohimatullooh,
Menurut
Kitab
Khazinatul Asrar (Ustadz Muhammad Hakky an-Nazily), ada 30 nama dari
Surah Al Fatihah ini yang diambil dari berbagai hadits dan dari para sahabat
dan tabi’in. seperti : Fatihatul Kitab, Ummul Kitab, UmmulQur’an, dll.
Ummul
Kitab,
karena Al-Fatihah merupakan induk atau kesimpulan dari Al-Qur’an yang
diperjelas dalam 30 juz, 114 ayat dan 6236 ayat yang ada dalam Al-Qur’an.
As-Sab’ul
Matsany, yang
berarti tujuh dalam dua bagian (atau berulang-ulang disebut di qur’an).
As
Sab’ul
atau Tujuh karena terdiri dari
tujuh ayat, dan Matsany atau 2 bagian
:
· Bagian
pertama ayat 1-5 milik Allah SWT (5 yat untuk pujian untuk Allah ); dan
· Bagian
kedua, ayat 6-7 untuk manusia (2 ayat permohonan kepada Allah)
Secara filosofi, dalam
berdo’a, perbanyak puji-pujian untuk Allah, baru mohon apa yang dinginkan
dengan derajat lebih banyak puji-pujiannya (amal sholeh) dibanding yang
diminta.
Al Fatihah menjadi
bacaan wajib dalam sholat, berarti seorang muslim, bila sholat wajib saja yang
17 rakaat dalam sehari-semalam, berarti sudah 17 kali membaca surahtul fatihah
ini, bulan lagi bila ditambah dengan sholat sunnah lain.
Ta’awwudz.
A’udzu Billahi
Minasy-Syaithonirr-Rajiim
Aku berlindung dengan Allah dari
godaan syetan yang terkutuk.
Kenapa
syetan yang terkutuk, karena syetan telah mengingkari perintah Allah SWT.
Q.S
Al-A’Raaf (7:11-17) Di ayat 11 surah ini, Allah memerintahkan
malaikat sujud kepada Adam yang telah diciptakannya, malaikat mengikuti
perintah itu keciali syetan, kemudian terjadi dialog syetan dengan Allah :
walaqod
kholaqnaakum tsumma showwarnaakum tsumma
qulnaa lilmalaa-ikati us juduu li-aadama
fasajaduu illaa ibliisa lam yakun minassaajidiin
[7:11]. Sesungguhnya Kami telah
menciptakan kamu (Adam), lalu Kami bentuk tubuhmu, kemudian Kami katakan kepada
para malaikat: "Bersujudlah kamu kepada Adam", maka merekapun bersujud
kecuali iblis. Dia tidak termasuk mereka yang bersujud.
qoola maa mana
'akallaa tasjuda idz amartuka qoola anaa khoyrun minhu kholaqtanii min
naarin wakholaqtahu min thiin
[7:12]. Allah
berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada Adam) di
waktu Aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik daripadanya:
Engkau ciptakan saya dari api sedang dia Engkau ciptakan dari tanah".
qoola fahbith minhaa famaa yakuunu laka an tatakabbara fiihaa fakhruj innaka minashshooghiriin
[7:13]. Allah
berfirman: "Turunlah kamu dari surga itu; karena kamu sepatutnya
menyombongkan diri di dalamnya, maka keluarlah, sesungguhnya kamu termasuk
orang-orang yang hina".
qoola an-zhir-nii ilaa yawmi yub-'atsuun
[7:14]. Iblis menjawab: "Beri tangguhlah
saya*/sampai waktu mereka dibangkitkan".
(*/Maksudnya:
janganlah saya dan anak cucu saya dimatikan sampai hari kiamat sehingga saya
berkesempatan menggoda Adam dan anak cucunya.)
qoola innaka minal mun-zho-riin
[7:15]. Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu termasuk mereka yang
diberi tangguh."
qoola fabimaa agh-waytanii la-aq-'udanna lahum shiroothokal mustaqiim
[7:16]. “Iblis menjawab: Karena Engkau (Allah) telah
menghukum saya tersesat, saya benar-benar akan (menghalang-halangi) mereka dari
jalan Engkau yang lurus,
tsumma laa atiyan-nahum
min bayni aydiihim wamin kholfihim wa'an aymaanihim wa-'an syamaa-ilihim walaa tajidu aktsorohum syaakiriin
[7:17]. “kemudian
saya akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan
dari kiri mereka. Dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur
(taat)”.
Syetan akan
menggoda manusia agar menyimpang
dari jalan yang lurus, dilakukan dari muka, belakang, kanan dan kiri. Syetan tidak bisa menggoda manusia dari atas
dan bawah.
Itu
Artinya, manusia yang terbiasa bermunajat (menengadah ketas) untuk berdzikir
dan berdoa, serta bersujud (kepala simbul kehormatan manusia diletakkan
sederajat dengan telap kaki) yaitu sholat (assholatu addu’a) tak bisa digoda
syetan.
Bila kita harus mer-ta’awwudz ? :
· Sebelum
membaca Al-Qur’an :’
fa-idzaa qoro/tal qur-aana fasta'idz bilaahi minasy-syaythaanirrajiim
[16:98] “Apabila kamu
membaca Al Quran hendaklah kamu meminta perlindungan kepada Allah dari syaitan
yang terkutuk”
[Q.S. An-Nahl (16):98]
· Sebelum
atau sesedah takbir saat sholat (Imam Syafii, pada
rakaat pertama saja) ;
· ketika
marah.
Basmalah.
bismillaahirrahmaanirrahiim
[1:1] Dengan menyebut nama Allah Yang
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.1
Kalimat
ini seharusnya selalu mengiringi setiap aktivitas kita, untuk mengingatkan
segala sesutau kita lakukan karena Allah semata (sebagai ibadah) sehingga
membuat kita selalu dijalan yang lurus seperti yang kita mohonkan dalam surah
al-fatihah ini.
Q.S. Ar-Raad (13:28)
alladziina aamanuu watathma-innu quluubuhum bidzikrillaahi laa bidzikrillaahi tathma-innul quluub
[13:28]. “orang-orang yang
beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ketahuilah
hanya dengan mengingat Allah-lah hati
menjadi tenteram “
Hamdalah.
alhamdulillaahirabbil'aalamiin
[1:2] Segala puji2 bagi Allah, Tuhan semesta
alam.
Sebagai
ucapan pertanda syukur nikmat, ini terkait dengan peringatan Allah SWT [Q.S. Ibrahim (14):7]
wa-idz ta-adzdzana robbukum
la-in syakartum la-aziidannakum wala-in kafartum inna 'adzaabii lasyadiid
[14:7]. Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan;"Sesungguhnya
jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".
Rasulullah
SAW bersabda :
afdzalu dzik-kri, -- laaillaha
ilallah
wa afdzalud-du’a, -- alhadulillah.
“Zikir paling utama ialah
kalimah –Laaillaha ilallah
dan do’a paling utama kalamah
Alhamdulillah.
Alhamdala-Bassmala-Tawakal.
Filosi “ formula tiga huruf
awal abjad Arab “ Alif, Ba’ dan Ta’ “
Saat bangun tidur
menjelang sholat subuh, hidup kita awali dengan bacaan “Alhamdala” (formula ‘alif’) alhamdulilaah
hirabbil ‘alamiin/Segala puji bagi
Allah, Tuhan semesta alam. Bersyukur
kita masih dibangunkan Allah untuk menghirup segar dunia ini.
Tugas
hidup adalah ibadah, mencari nafkah hidup,menjalankan amanah Allah, maka awali tugas hidup itu dengan membaca “Bassmala”
(Formula ba’) Bismillahirrohmaanirrohim/ Dengan menyebut nama
Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dengan membaca basmala
mudah-mudahan yang kita kerjakan bernilai ibadah.
Dan
akhirnya, kita kembali kerumah dengan segala apa yang kita hasilkan hari ini,
ada sukses dan ada kegagalan, hasilnya
kurang atau berlimpah, menyenangkan atau menjengkelkan. Semua harus kita terima dengan ‘Tawaqal’ (Formula ta’). Ikhlas menerima apa yang telah diberikan
kepada kita untuk hari ini.
Ar-Rohmaan, Ar-Rohimm.
arrahmaanirrahiim
[1:3] Yang Maha Pemurah lagi Maha
Penyayang
Selain
sebagai diantara asmaul husna yang 99 itu, kata
ar-rahmaan dan ar-rahiim termasuk
paling banyak disebut dalam al-quran yaitu masing-masing sebanyak 800 kali (bay
arifin, samudra fatihah).
Ar-Rahmaan, Yang Maha Pemurah Pencurah Ramhah kepada
seluruh umat
Ar-Rahiim, Yang Maha Pengasih
dan tak pernah pilih kasih.
Firman
Allah SWT Q.S. Ibrahim (14) : 34
Wa aataakum min kulli
maa sa-altumuuhu wa-in ta'udduu ni'matalloohi laa tukh suuhaa innal-insaana lazholuumun kaffaar
[14:34]. “Allah beri kamu apa
saja yang kamu minta (butuhkan). Dan jika
kamu hitung-hitung nikmat Allah itu, kamu tak akan sanggup
menjumlahkannya. Tetapi manusia itu
zhalim, dan sangat mengingkari (ni'mat Allah).
Maaliki Yawmiddin
maalikiyawmiddiin
[1:4] Yang menguasai di Hari
Pembalasan
Hari
Pembalasan, untuk menginghatkan kepada manusia tentang hidup, mati, akherat,
khisab, surga dan neraka. Pemahaman dan pengingatan tentang Hari Pembalasan
akan menjadi kendali efektif dalam
perjalanan hidup didunia ini.
Q.S. Az-Zumar (39:58):
aw taquula hiina taroo l'adzaaba law anna lii karrotan fa-akuuna minal mukhsiniin
[39:58] Atau supaya jangan ada yang berkata ketika ia
melihat azab 'Kalau sekiranya aku dapat kembali (ke dunia), niscaya aku akan
termasuk orang-orang berbuat baik'.
Iyyaka na’budu wa iyyaka nasta’iin.
iyyaakana'buduwa-iyyaakanasta'iin
[1:5] Hanya
Engkaulah yang kami sembah,6
dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan.
Substansi dari ayat adalah :
Na'budu (disembah) dari kata 'ibaadat:
kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran
Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai
kekuasaan yang mutlak terhadapnya.
Nasta'iin
(minta pertolongan), dari kata
isti'aanah:
mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak
sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.
Mendahulukan Na’budu (idadah) dari pada Nasta’iin
(isti’anah) pada surah al fatihah ini, berarti mendahulukan ‘tujuan’
dari pada ‘wasilah’ /media.
Hal ini memberikan konsekuensi, siapa
yang kita sembah, itulah yang patut dijadikan sandaran untuk meminta
pertolongan. Karena ibadat itu berhubungan dengan uluhiyah-Nya dan isit’anah (do’a) berhubungan
dengan Rububiyah-
Pengakuan
terhadap keesaan Allah sebagai satu-satunya Tuhan mengandung kesempurnaan
keimanan kepadaNya, dari dua segi, yaitu :
· Rububiyah, yaitu sifat
Ketuhanan yang menciptakan dan memelihara dan mengatur alam semesta ini.
· Uluhiyah, yaitu segi ini adalah konsekunsi dari segi
rububiyah, karena hanya Dzat Allah yang menciptakan alam beserta isinya ini,
maka hanya Allah lah yang patut disemha dan dimohon ampunan dan pertolongannya.
Dalam
isti’anah (berdo’a), harus
menghimpun dua sifat pokok, yaitu tsiqoh (berserah
diri), dan I’timad (menggantungkan harapan). Maka
dalam bermohon kepada Allah (Istia’nah/berdo’a) harusberserah diri seutuhnya
dan menggantungkan harapannya kepada hanya yang dimintai, yaitu Allah SWT.
Ihdinasysyiroothol-mustaqiim.
ihdinaashshiraathalmustaqiim
[1:6] Tunjukilah kami jalan yang
lurus,
Ungkapan
ini tal terlepas dari “iyyaka na’budu wa iyaka nasta’iin’ pertolongan yang kita minta adalah agar
Allah menunjukan jalan yang lurus, karena Allah Maha Tahu. Jalan yang lurus yang baimana,
maka ayat ketujuh menjelaskannya.
Syiroothol-ladzina an’amta
‘alaihim Ghoiril-maghdhuubi ‘alaihim
waladh-dhoolin.
Syiroothol-ladzina
an’amta ‘alaihim Ghoiril-maghdhuubi
‘alaihim waladh-dhoolin.
[1:7] (yaitu)
Jalan orang-orang yang telah Engkau beri ni'mat kepada mereka; bukan (jalan)
mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.9
Orang-orang yang dimurkai Allah (‘maghdhuubi’), itu adalah golongan orang Yahudi, Alahh SWY
berfiman Q.S. Al-A’raf (7:152).
innalladziina ittakhodzuul 'ijla sayanaaluhum
ghodhobun min robbihim wadzillatun fiil khayaatid-dunyaa wakadzaalika najziil muftariin
[7:152] Sesungguhnya orang-orang yang menjadikan anak lembu (sebagai
sembahannya), kelak akan menimpa mereka kemurkaan dari Tuhan mereka dan
kehinaan dalam kehidupan di dunia. Demikianlah Kami memberi balasan kepada
orang-orang yang membuat-buat kebohongan.
Sedang orang-orang yang sesat (‘dhoolliin’ ) itu seperti
orang Nasrani. Allah SWT
berfirman Q.S. Al-Maidah (5:17):
laqod kafarolladziina
qooluu innallooha huwal masiihu
ibnu maryama qul faman yamliku minalloohi syay-an in arooda an yuhlikal masiikha ibna maryama waummahu waman
fiil-ardhi jamii'an walillaahi mulkus samaawaati wal-ardhi
wamaa baynahumaa yakhluqu maa yasyaau walaahu 'alaakulli syay-in qodiir
[5:17] Sesungguhnya telah kafirlah
orang-orang yang berkata: "Sesungguhnya
Allah itu ialah Al Masih putera Maryam". Katakanlah: "Maka siapakah (gerangan) yang dapat
menghalang-halangi kehendak Allah, jika Dia hendak membinasakan Al Masih putera
Maryam itu beserta ibunya dan seluruh orang-orang yang berada di bumi
kesemuanya?". Kepunyaan Allahlah kerajaan langit dan bumi dan apa yang
ada diantara keduanya; Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha
Kuasa atas segala sesuatu.
Kini, kita para orang tua, dalam pertarungan
dunia yang serba ‘materialis dan kapitalis’ ini, adalah kegelisahan kita
terhadap anak cucu kita nanti akan kembali pada golongan yang dimurkai (‘maghdhuubi’),
Allah (menjadi Yahudi), atau kembali menjadi orang yang sesat (‘dhoolliin’ ) Allah (menjadi Nasrani)
dalam model yang baru ?,
Nabi Ibrahim a.s pun telah mewasiatkan
kepada anak-anaknya dan kepada Nabi Ya’kub a.s, sehingga Nabi Ya’qub a.s ketika
tanda-tanda maut akan menghampirinya, bertanya kepada anak-anaknya :
“….Ma-ta’ buduunya mim ba’di…“/"Apa
yang kamu sembah sepeninggalku?
‘Qooluu’/Mereka menjawab:
Na’budu ilaahaka
wa ilaaha ……dst.
"Kami akan menyembah Tuhanmu
dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha
Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
QS.
Al_Bagarah (2:133)
am kuntum syuhadaa-a idz khadhoro ya' quubal mawtu idz qoola libaniihi maa ta'buduuna min ba'dii qooluu
na'budu ilaahaka wa-ilaaha aabaa-ika ibroohiima
wa-ismaa'iila wa-ishaaqo ilaahan waakhidan
wanakhnu lahu muslimuun
[2:133] Adakah kamu hadir ketika Ya'qub kedatangan (tanda-tanda)
maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: "Apa yang kamu sembah
sepeninggalku?" Mereka menjawab: "Kami akan menyembah Tuhanmu dan
Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishaq, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa
dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya".
Anak
keturanan kita apakah kelak masih menyembah seperti yang kita sembah, apakah ia
akan menyembah harta, jabatan, kekuataan, kemewahan, dll. Gejalanya sekarang, orang lebih melihat
pendidikan yang memiliki akses untuk keduniawiannya dari pada ukhrowinya. Syukur semua itu kalau dilandasi dengan takut
kepada : kemiskinan itu mendekatkan
kepada kekufuran.
Semoga
Allah SWT selalu memberikan jalan yang lurus, jalan yang dilimpahkan kepada
umatnya dikasihi Alllah SWT. Dan semoga kita dapat menjadi kekasih Allah SWT
Amien !! *********** (Sya’ban 1436H/hambaly)**
Waloohu
a’lam bishowab
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ
ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
Subhanakallahumma
wabihamdika
asyhadualla ilahailla
anta
astagfiruka wa’atubu
ilaik
“Maha Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon
pengampunan-Mu dan bertaubat kepada-Mu.”
(HR. Tirmidzi, Shahih).
Billahitaufiq wal hidayah - Ihdinashirotol mustakim
Wassalamu’alaikum
wr wb.
&&&&&(hambaly)&&&&&&
Sumber :
ü
Samudra Al-Fatihah, oleh Bey Arifin)
ü
Dll. *******
Label:
Tausiah bit Tadwin-5
0 komentar:
Posting Komentar