LAILATUR QODAR
(Diposting
oleh : Drs. Ach. Chambali Hs, SH )
Bissmillaahirrahmaanirrahiim,
Assalaamu’alaikum
wr. Wb
Alhamdulillaahi
robbil ‘aalamiin
Wash-sholaatu
was-salaamu
‘alaa asyrofil
ambiyaai wal mursaliin
Wa ‘alaa
‘aalihi wa shohbihi aj-maiin
Robbisy-rohlii
shod-ri / Wa yas-sirlii amri/
Wahlul
‘uqdatam-millisanii/ Yaf qohuu – qoulii/
Robbi
-zidnii ‘ilman/ War zughni fahma./
Qoolalloohuta’ala
filqur’anil adziim
A’udzubillahimininnasysyaithponirrojiim,
innaa anzalnaahu fii
laylatilqadri
wamaa adrooka maa laylatulqadr
laylatulqadri
khoyrun min alfisyahr
tanazzalulmalaa-ikatu warruukhu fiihaa bi-idzni robbihim min
kulli amr
salaamun hiya khattaa mathla'ilfajr
Amma ba’du
.(QS. Al Qadar
(97:1-5 )
Majelis Nitezen Rohimatullooh,
· Sebelumnya kita panjatkan syukur kehadirat allah swt..
Tuhan maha pemurah pencurah rahmah maha pengasih yang tak pilih kasih dan maha
penyayang yang kasih sayangnya tak terbilang.
· Alhamdulillaahil
ladzii an ’amana al iimaani wal islaami, segala puji bagi
allah yang telah melimpahkan nikmat iman
dan islam.
· Wa
nikmatan ‘umrihi, wa an jismihi, nikmat umur - kesempatan dan nikmat badan sehat, sehingga hari ini kita
bisa hadir di majelis ilmu ini untuk melaksana seruan Rasuulloh sawl “barangsiapa
meniti suatu jalan untuk mencari ilmu (dienul islam), maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR.
Muslim).... Amien.
· Washsholatu
wassalamu ‘ala Rasulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa
tercurah atas junjungan penghulu alam-nabi besar Muhammad salallaahu alaihi
wassalam, beserta para keluarga, sahabat serta umatnya ....amien
·
Sebelumnya
saya ingin berwasiat, terutama untuk diri saya dan keluarga saya serta para jamaah
netizen semuanya.
“ ... yaa
ayyuhaalladziina aamanuu ittaquullaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa
wa-antum muslimuun /... bertakwalah kepada Allah
sebenar-benar takwa kepada-Nya;
dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam. (QS Ali Imran (3:102)
· Bertaqwa,yang sebenar-benarnya taqwa, yaitu dengan
“melaksanakan semua perintahnya (sesuai dengan kemampuanya), misalnya sholat tidak bisa dengan berdiri bisa dengan duduk tidak
bisa duduk bisa dengan berbaring,
· Dan meninggalkan semua larangannya
(secara sempurna)”, maksudnya untuk
meninggalkan larangan tidak ada alas an belum mampu melaksanakan, misalnya meninggalkan kebiasaan minum minuman keras nelum bisa dilaksanakan karena belum mampu
meninggalkan kebiasaan itu. Ya Tidak bisa gitu bro!!!
· Abu Hurairah r.a,
menceritakan ia mendengar rasulullah saw
sabda, : ”
apa yang aku larang kalian dari (mengerjakan)nya maka jauhilah ia, dan apa yang
aku perintahkan kalian untuk (melakukan)-nya maka lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian, .. “.(HR.Bukhari
dan Muslim).
· Dakwah bit Tadwin (dakwah
tulisan) ini untuk melaksanakan Perintah Allah SWT : “Dan hendaklah ada di antara kamu
segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan
mencegah dari yang munkar ; merekalah orang-orang yang beruntung” (QS.
Al-Imran [3]: 104),
· Dan Sabda Rasululloh SAW : “Barangsiapa
meniti suatu jalan untuk mencari ilmu (dienul Islam), maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim)
Majelis Nitezen
Rohimatullooh,
Etimologi
Lailatul
Qadar atau Lailat Al-Qadar (bahasa Arab: لَيْلَةِ
الْقَدْرِ ) (malam ketetapan) adalah satu malam penting yang terjadi pada
bulan Ramadan, yang dalam Al Qur'an digambarkan sebagai malam yang
lebih baik dari seribu bulan. Dan juga diperingati
sebagai malam diturunkannya Al Qur'an.
Deskripsi tentang keistimewaan malam ini dapat dijumpai pada QS. Al Qadar
(97:1-5 ), bahwa ‘lailatur Qadar’ atau ‘malam kemulyaan’ itu lebih baik
dari seribu bulan, pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril
dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan, malam itu (penuh)
kesejahteraan sampai terbit fajar.
Keutamaan Malam lailatul Qadar
Malam
Lailatul Qadar adalah malam mulia yang nilainya lebih baik daripada 1.000 bulan
atau 30.000 kali dari malam biasa. “ innaa anzalnaahu fii laylatilqodri/ Sesungguhnya Kami telah
menurunkannya (Al Qur'an) pada malam kemuliaan; wamaa adrooka maa laylatulqodr/Dan tahukah
kamu apakah malam kemuliaan itu?;laylatulqodri
khoyrun min alfisyahr/Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan; tanazzalulmalaa-ikatu warruukhu fiihaa bi-idzni robbihim min
kulli amr / Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan
izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan ; salaamun hiya khattaa mathla'ilfajr / Malam itu
(penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar. (QS. Al Qadar
(97:1-5 )
Asbabun Nuzul (Sebab-sebab turunnya ayat Al Qur’an) di atas
adalah: Dalam suatu riwayat dikemukakan bahwa Rasulullah saw. pernah menyebut-nyebut
seorang Bani Israil yang berjuang fisabilillah menggunakan senjatanya
selama seribu bulan terus menerus. Kaum muslimin mengagumi perjuangan
orang tersebut. Maka Allah menurunkan ayat ini (QS. Al Qadr: 1-3) yang
menegaskan bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada perjuangan Bani Israil
selama seribu bulan itu. (Diriwayatkan
oleh Ibnu Abi Hatim dan Al Wahidi, yang bersumber dari Mujahid)
Dalam riwayat lain dikemukakan bahwa di kalangan Bani Israil
terdapat seorang laki-laki yang suka beribadah malam hari hingga pagi dan
berjuang memerangi musuh pada siang harinya. Perbuatan itu dilakukannya selama
seribu bulan. Maka Allah menurunkan ayat ini (QS. Al Qadr : 1-3) yang
menegaskan bahwa satu malam lailatul qadr lebih baik daripada amal seribu bulan
yang dilakukan oleh seorang laki-laki dari Bani Israil tersebut. (Diriwayatkan oleh Ibnu Jarir yang bersumber
dari Mujahid).
Para sahabat kagum dan iri karena lelaki Bani Israel tersebut
selama 1.000 bulan (83 tahun 4 bulan) selalu beribadah dan berjihad kepada
Allah karena sejak lahir dia sudah berada di atas agama yang lurus. Sedang para
sahabat karena ajaran Islam baru disyiarkan Nabi, banyak yang masuk Islam pada
umur 40 tahun atau lebih. Sehingga sisa waktu mereka hanya 20-30 tahun saja.
Tak bisa menandingi ibadah lelaki dari Bani Israel tersebut.
Karena itulah turun ayat di atas. Jika ummat islam beribadah pada
malam tersebut, niscaya pahalanya sama dengan pahala 1000 bulan. Karena itu
perbanyaklah shalat, dzikir, doa, membaca Al Qur’an, bersedekah, dan berjihad
di jalan Allah pada malam Lailatul Qadar.
Dalam QS.
Al_Qadr (97:1) malam lailatul qodar dikatakan memiliki nilai lebih baik dari
seribu bulan. Pada sepertiga terakhir dari bulan Romadhon, bulan yang penuh
berkah ini terdapat malam Lailatul Qadar, suatu malam yang dimuliakan oleh
Allah melebihi malam-malam lainnya. Di antara kemuliaan malam tersebut adalah
Allah mensifatinya dengan malam yang penuh keberkahan.
QS.
Ad_Dukhan (44:3-6)
innaa anzalnaahu fii laylatim-mubaarokatin
innaa kunnaa mundziriin
[44:3] sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang
diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.
fiihaa yufraqu kullu amrin khakiim
[44:4] Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah
amron min 'indinaa innaa kunnaa mursiliin
[44:5] (yaitu) urusan yang besar dari sisi Kami. Sesungguhnya Kami
adalah Yang mengutus rasul-rasul,
rohmatan min robbika innahu huwassamii 'ul 'aliim
[44:6] sebagai rahmat dari Tuhanmu. Sesungguhnya Dialah Yang Maha
Mendengar lagi Maha Mengetahui,
Kapan Waktu Lailatul Qadar
Ada
yang berfatwa bahwa Malam Lailatul Qadar terjadi pada satu malam ganjil pada 10
malam terakhir di bulan Ramadhan, yaitu malam ke 21, 23, 25, 27, atau 29),
namun fatwa yang kuat yang mengatakan bahwa terjadinya malam Lailatul Qadar itu
pada 10
malam terakhir bulan Ramadan, hal ini berdasarkan haditsdari Aisyah yang mengatakan : "
Rasulullah ShallAllahu 'alaihi wa sallam beri'tikaf di sepuluh hari terkahir
bulan Ramadan dan beliau bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul
Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon" (HR:
Bukhari 4/225 dan Muslim 1169)
Jika tidak pada 10 malam terakhir, coba pada 7 malam terakhir: Dari Ibnu Umar ra bahwa beberapa shahabat
Nabi SAW melihat lailatul qadr dalam mimpi tujuh malam terakhir, maka
barangsiapa mencarinya hendaknya ia mencari pada tujuh malam terakhir.”
(Muttafaq Alaihi)
Ibnu Abbas r.a. mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Carilah Lailatul Qadar pada malam sepuluh yang terakhir dari (bulan)
Ramadhan. Lailatul Qadar itu pada sembilan hari yang masih tersisa, tujuh yang
masih tersisa, dan lima yang masih tersisa.” [HR Bukhari]
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ
الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul qadar pada
sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Terjadinya
lailatul qadar di malam-malam ganjil itu lebih memungkinkan daripada
malam-malam genap, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْوِتْرِ
مِنَ الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ
“Carilah lailatul
qadar di malam ganjil dari sepuluh malam terakhir di bulan Ramadhan.”
(HR. Bukhari)
Terjadinya
lailatul qadar di tujuh malam terakhir bulan ramadhan itu lebih memungkinkan
sebagaimana hadits dari Ibnu Umar bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
الْتَمِسُوهَا فِى
الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ - يَعْنِى لَيْلَةَ الْقَدْرِ - فَإِنْ ضَعُفَ أَحَدُكُمْ
أَوْ عَجَزَ فَلاَ يُغْلَبَنَّ عَلَى السَّبْعِ الْبَوَاقِى
“Carilah lailatul qadar di
sepuluh malam terakhir, namun jika ia ditimpa keletihan, maka janganlah ia
dikalahkan pada tujuh malam yang tersisa.” (HR. Muslim)
(Malam ganjil tentu, menjadi
keyakinan sendiri-sendiri, karena bila awal puasanya udah berbeda maka malam
ganjilnya pun akan berbeda, semua atas Kuasa Illahi, berserah diri, ikhlas dan
tawakal, iman dan taqwa pilihan yang pass dalam mencari Lailatul Qodar ini)
Tanda Malam Lailatul Qadar
Ibnu Abbas, Rasulullah SAW
bersabda,
لَيْلَةُ
القَدَرِ لَيْلَةٌ سَمْحَةٌ طَلَقَةٌ لَا حَارَةً وَلَا بَارِدَةً تُصْبِحُ
الشَمْسُ صَبِيْحَتُهَا ضَعِيْفَةٌ حَمْرَاء
“Lailatul qadar adalah malam
yang penuh kelembutan, cerah, tidak begitu panas, juga tidak begitu dingin,
pada pagi hari matahari bersinar lemah dan nampak kemerah-merahan.” (HR. Ath Thoyalisi.
Haytsami mengatakan periwayatnya adalah tsiqoh /terpercaya)
Malaikat
menurunkan ketenangan sehingga manusia merasakan ketenangan tersebut dan
merasakan kelezatan dalam beribadah, yang tidak didapatkan pada hari-hari yang
lain.
Matahari
akan terbit pada pagi harinya dalam keadaan jernih, Dari Abi bin Ka’ab bahwa
Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya,”Shubuh
hari dari malam lailatul qadar matahari terbit tanpa sinar, seolah-olah mirip
bejana hingga matahari itu naik.” (HR. Muslim) (Lihat Shohih
Fiqh Sunnah II/149-150)
Dari Ubay ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang
artinya), “Pagi hari malam
Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyilaukan, seperti bejana hingga
meninggi.” (HR Muslim 762).
Dari Abu Hurairah, ia berkata: Kami menyebutkan malam Lailatul
Qadar di sisi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda (yang
artinya), “Siapa di
antara kalian yang ingat ketika terbit bulan, seperti syiqi jafnah (setengah
bejana).” (HR Muslim 1170)
Dan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda (yang
artinya), “(Malam) Lailatul Qadar
adalah malam yang indah, cerah, tidak panas dan tidak juga dingin, (dan)
keesokan harinya cahaya sinar mataharinya melemah kemerah-merahan.” (HR Thayalisi
(349), Ibnu Khuzaimah (3/231), Bazzar (1/486), sanadnya hasan).
Dari Watsilah bin al-Asqo’ dari Rasulullah SAW : “Lailatul qadar adalah malam yang terang, tidak panas, tidak
dingin, tidak ada awan, tidak hujan, tidak ada angin kencang dan tidak ada yang
dilempar pada malam itu dengan bintang (lemparan meteor bagi setan)” (HR.
at-Thobroni dalam al-Mu’jam al-Kabir 22/59 dengan sanad hasan)
Dari
Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhuma,
bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda tentang tanda lailatul qadar, “Dia adalah malam yang indah,
sejuk, tidak panas, tidak dingin, di pagi harinya matahari terbit dengan cahaya
merah yang tidak terang.” (H.r. Ibnu Khuzaimah; dinilai sahih oleh Al-Albani)
Doa Malam
Lailatul Qadar:
Dari ‘Aisyah ra bahwa dia bertanya: Wahai Rasulullah, bagaimana
jika aku tahu suatu malam dari lailatul qadr, apa yang harus aku baca pada
malam tersebut? Beliau bersabda: “bacalah
:
“Ya Allah, sesungguhnya
Engkau Maha Pengampun, Engkau menyukai ampunan, maka ampunilah aku.” (Riwayat Imam
Lima selain Abu Dawud)
Waloohu
a’lam bishowab
Demikian yang saya
sampaikan bila itu kebenaran, merupakan kebenaran yang datangnya dari allah
semata, karena sifat-nya yang al haaq/yang maha benar,
Kalau ada salahnya, itulah
kesalahan saya sebagai manusia,
Yang sifatnya memang
deket dengan kekhilafan
Seperti kata pepatah
arab :
“al insaanu makhallul khoto wan
nisyaan”.
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ
ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
Subhanakallahumma
wabihamdika
asyhadualla ilahailla
anta
astagfiruka wa’atubu
ilaik
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
(HR. Tirmidzi, Shahih).
( dipostkan :
Sya’ban 1436 H_Hamhas)***
Ya Allah, al- Bashir,
Engkau
Yang Maha Melihat,
Yang
tak pernah terlewat
Janganlah
engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan
Sesudah
engkau beri petunjuk kepada kami,
Dan
karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi-mu,
Karena
sesungguhnya engkau-lah maha pemberi karunia
Ya Robb, ya Ghoffar,
Engkau Yang Maha Pengampun,
Kepada siapapun
Ampunilah aku dan kedua orang tuanku,
dan sekalian orang-orang mu’min pada hari terjadinya hisab
Sesungguhnya kami telah beriman,
Maka ampunilah segala dosa kami
Dan peliharalah kami dari siksa api neraka.
Ya Robb, ya Rochman,
Allah Yang Maha Pemurah,
Pencurah ramah,
Berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-mu
Dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami.
Hanya kepada engkaulah kami bertawaqal
Dan hanya kepada engkaulah kami bertaubat,
Dan hanya kepada engkaulah kami kembali
Kuatkanlah tali silaturahmi kami
Dan jauhkan kami dara perasaan curiga
dan sak wasangka diantara kami
Ya Robb, ya Rochim,
Allah Yang Maha Pengasih
Tak pernah pilih kasih
Jadikanlah aku dan anak cucuku
Orang-orang yang tetap mendirikan sholat
Berilah ampunan dan berilah rahmat,
Dan engkau adalah pemberi rahmad yang paling baik.
Ya Robb, ya Salam,
Engkau
Maha Penyelamat,
Janganlah
engkau hukum kami
Jika
kami lupa atau bersalah,
Janganlah
engkau bebankan kepada kami
Beban
yang berat sebagaimana engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami,
Janganlah
engkau pikulkan kepada kami
Apa
yang tak sanggup kami memikulnya
Ya Allah, al-
Qadiir,
Engkau Maha Kuasa,
Atas segala
Anugerahkanlah kepada kami,
Isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati kami
Dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertaqwa.
------
Rabbanaa atinaa
Fid-dun-yaa hasanah
Wa fil akhirati hasanah
Wa qinaa ‘adzaa
Ban naar
Rabbanaa taqabbal minnaa
Innaka antas samii’ul aliim
Watub ‘alaina innaka
antat - taw-waaburr rohiim
Subhaanaa robbika
Robbil-‘izzati
‘ammaa yashifuun,
Wa-salaamun
‘alal-mursaliin,
Wal-hamdulillahi
Rabbil-’alaamin
0 komentar:
Posting Komentar