SYUKUR NIKMAT
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ
وَعَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيطَانِ الرَّجِيْمِ
Wa-idz ta-adzdzana
robbukum
La-in syakartum
la-aziidannakum
Wala-in kafartum inna 'adzaabii lasyadiid….
[Qs.
Ibrohim_14:7] :
Majelis Netizen Rohimatullah
· Sebelumnya kita panjatkan syukur kehadirat allah swt..
Tuhan maha pemurah pencurah rahmah maha pengasih yang tak pilih kasih dan maha
penyayang yang kasih sayangnya tak terbilang.
· Alhamdulillaahil
ladzii an ’amana al iimaani wal islaami,
segala puji bagi allah yang telah melimpahkan nikmat iman dan islam.
· Wa
nikmatan ‘umrihi, wa an jismihi, nikmat umur - kesempatan dan nikmat badan sehat, sehingga hari ini kita
bisa hadir di majelis ilmu ini untuk melaksana seruan Rasul “barangsiapa
meniti suatu jalan untuk mencari ilmu (dienul islam), maka allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).... Amien.
· Berkat rahmat
dan nimat itulah, pagi ini kita dapat menunaikan sholat subuh berjamaah di
rumah allah yang penuh rahmat.. Baiturrohmah.
· Sholat subuh
yang selalu disaksikan oleh malaikat ini seperti difirmankan allah
ta’ala dalam qs. Al israa’-78, oleh rasululloh saw di tegaskan bahwa “barang siapa
sholat shubuh, maka ia dalam jaminan allah....(HR. Muslim.
No 1.050)
· Wanusyolaa
wanusalamu ‘alaa khoiril anaam
Muhammadin shalalloohu ‘alaihi wassalam
sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurah atas junjungan penghulu alam-nabi besar muhammad salallaahu
alaihi wassalam, beserta para keluarga, sahabat serta umatnya ....amien
· Saya juga ingin berwasiat,
terutama untuk diri saya dan keluarga keluar saya serta hadirin “ ...
Yaa
ayyuhaalladziina aamanuu ittaquullaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa
wa-antum muslimuun /... Bertakwalah kepada allah sebenar-benar takwa
kepada-nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama islam. (qs ali
imran (3:102)
· Bertaqwa,yang sebenar-benarnya taqwa,
yaitu dengan “melaksanakan
semua perintahnya (sesuai dengan kemampuanya), misalnya sholat tidak bisa dengan berdiri
bisa dengan duduk tidak bisa duduk bisa dengan tidur.
· Dan meninggalkan
semua larangannya (secara mutlak)”, maksudnya untuk meninggalkan larangan tidak ada alasan, misalnya
“belum mampu” meninggalkan kebiasaan minum minuman keras nanti aja, ya tidak
bisa gitu !!!
· Abu hurairah r.a, menceritakan ia mendengar rasulullah saw sabda, : ” apa yang aku
larang kalian dari (mengerjakan)nya maka jauhilah ia, dan apa yang aku
perintahkan kalian untuk (melakukan)-nya maka lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian, .. “.(HR.Bukhari dan
Muslim).
· Apa yang
akan saya sampaikan bukan hal yang baru, karena risalah agama ya memang sudah
sempurna sampai rasululloh saw wafat,
· Dakwah
itu hanya berfungsi untuk fadzakkir innama anta mudzakkir;
hanya sekadar mengingatkan, memberitahukan dan mengabarkan tentang
firman-firman allah swt serta sunnah-sunnah rasululloh saw. (QS. Al Ghosyiah
[88]:21)
·
Selebihnya, tergantung hati masing-masing,
apakah terbuka untuk hidayah atau mau menerima hidayah, dan ada dorongan untuk
taufiq (melaksanakan kebaikan) tersebut.
·
Hari
ini kami mendapat amanat untuk menyampaikan “amar ma’ruf” menyeru kepada
kebaikan, ini sesuai dengan perintah allah ta’ala (ali imran 104)
· Dan kata rasululloh saw, ad daallu ‘alal khoiri kafaa ’illihi orang yang mengajak kebaikan mendapat pahala yang sama dengan
orang yang diajaknya /HR.
Tirmizi)
·
Dan mudah-mudahan saya tidak
termasuk golongan yang diperingatkan Allah Ta’ala :
Ata/muruunan-naasa bilbirri Watansawna
an-fusakum Wa-antum
tat luunal kitaaba
Afalaa ta'qiluun
[2:44}. “mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian,
sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca al
kitab (taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”
Asbabunnuzul
turunya ayat 44 Surah Al Baqarah
ini, allah menegur, seorang yahudi yang menyuruh anak dan mantunya serta kaum
kerabatnya yang telah memeluk agama islam untuk melaksanakan kewajibannya,
tetapi dirinya sendiri tetap saja mengingkari... Ia menyuruh orang berbuat baik/beramal
sholeh, tetapi dirinya sendiri tidak melakukannya. Semoga kita tidak termasuk golongan yang demikian ini.
Majelis Netizen Rohimatullah
· Bermuhasabah, yaitu
melakukan mengevaluasi diri atau instropeksi terhadap apa yang sudah kita
lakukan, penting bagi setiap kita agar perjalanan hidup didunia menuju
kehidupan abadi diakhierat nanti tidak merugi.
· Sebuah
hadits, “dari
Syadad
bin Aus
r.a., dari Rasulullah
saw., bahwa beliau berkata, ‘orang yang pandai adalah yang menghisab
(mengevaluasi) dirinya sendiri serta beramal untuk kehidupan sesudah kematian.
Sedangkan orang yang lemah adalah yang dirinya mengikuti hawa nafsunya serta
berangan-angan terhadap Allah swt. (HR. Imam Turmudzi ).
· Muhassabah, atau evaluasi diri merupakan bagian dari manajemen kehidupan, kita
memiliki ‘ghoyah’ (visi), yaitu “fiddunya
khasanah-akhiroti khasanah” . Kemudian menyusun ‘adhaf (perencanaan), dan mengatur ‘takhtith’
(strategi), untutk ‘tatbig’ (pelaksanaan), kemudian melakukan
‘muhasabah’ (evaluasi diri).
· Imam Turmidzi meriwayatkan tentang perkataan Umar
bin Khattab, seorang sahabat yang dikenal sebagai Amirul Mukminin yang
mengingatkan kepada umat Islam : “Hasibu anfusakum qobla an tuhasabu.”
Hisablah
dirimu sebelum kamu dihisab. dan berhiaslah (bersiaplah) kalian untuk hari aradh akbar
(yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan menjadi ringan pada hari kiamat
bagi orang yang menghisab (evaluasi) dirinya di dunia “
Ada ‘samething wrong’ dalam bersyukur ?
· Sepertinya ada yang salah kalau melihat fenomena alam akhir-akhir ini,
unsur-unsur alam seolah telah ‘berkoalisi’ menggoncang bumi ini.
‘unsur bhumi’, atau tanah sudah banyak yang longsor dan ambles,
‘unsur tirta’ atau air banyak
menimbulkan banjir dimana-mana;
‘unsur bayu’ atau angin, angin
puyuh dan puting beliung mengamuk,
‘unsur agni’ atau api terjadi kebakaran
dimana-mana.
· Unsur
hati/kalbu’ yang telah tercabut dari dalam diri seseorang sehingga sepertinya
banyak orang ‘tak punya hati’ lagi.
ü Tawuran,
kroyokan, perang antar sesama kita, anarkhis telah ditampakkan secara visual
dan gamblang setiap hari sebagai komoditi media khususnya televisi.
ü Munculnya
perilaku jahiliyah modern dalam masyarakat, kesombongan dan kerakusan akan harta seperti yang pernah dilakukan oleh qorun,
yang diungkapkan al qur’an dalam al_qoshash
(28:78) : ...innamaa uutiituhu 'alaa 'ilmin … "sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang
ada padaku".
ü Kembalinya
perilaku paganism
modern (pemujaan kepada berhala yang dijaman jahiliyah dipelopori oelh amr bin
luhay, yang memboyong patung berhala dari syam ke makkah untuk dipuja), paganisme modern pemujaannya kepada harta, tahta dan
wanita, demikian juga ritual sesaji dalam kemasan modern, juga terus berkembang
ü Perilaku ritual
sesaji, dilakukan untuk maksud memberi
persembahan kepada sesuatu yang dianggap memiliki kekuasaan/ kekuatan lebih.
Ritual
sesaji yang animism ini, masih terus dilakukan oleh banyak orang pada
era modern kini dalam model dan kemasan yang
baru, kalau dulu persembahannya dalam bunga dan kemenyan, sekarang sesajinya dalam bentuk parcel, suap,
gratifikasi, pujian, sanjungan, dll yang
semua itu bertendensi agar mendapatkan imbalan dari sang penguasa.
Mengambil hikmahnya.
ü Marilah
kita ambil hikmah dari semua kejadian alam itu dengan melakukan muhasabah.
ü Memang tidak
semua orang diberi hidayah untuk mampu mengambil hikmah, kecuali hanya orang-orang yang berakal (ulul
albaab) saja.
ü Seperti
firman Allah swt “…..wamaa
yadz-dzakkaru illaa uluul-albaab/dan hanya
orang-orang yang berakallah
yang dapat mengambil pelajaran (dari firman allah). (qs. Al baqarah_2: 269)
Laknat allah bagi yang tidak
bersyukur
ü Kegaduhan
bangsa ini, baik karena factor alam maupun factor manusianya, bisa jadi kita
kurang pandai bersyukur atas nikmat-nya,
Alah swt
telah memperingatkan seperti firman-nya [qs. Ibrohim_14:7] :
Wa-idz ta-adzdzana
rabbukum La-in syakartum la-aziidannakum
Wala-in kafartum inna 'adzaabii
lasyadiid
Dan (ingatlah juga), tatkala
tuhanmu memaklumkan; "sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti kami akan
menambah (ni'mat) kepadamu, Dan jika
kamu mengingkari (ni'mat-ku), maka sesungguhnya azab-ku sangat pedih".
Bersyukurlah hanya kepada
allah swt atas nikmatnya
ü Bersyukur
ditujukan hendaklah semata-mata hanya kepada allah swt. Kalau kita mau
konsekuen dengan “iyyaka na’budu-waiyyaka nasta’iin” (hanya kepadamu aku menyembah dan kepadamu
kami mita pertolongan).
ü
Karena hanya dari allah swt lah datangnya
seluruh nikmat tersebut : wamaa-bikum min-ni’matin,
faminalloohi –“dan
apa saja nikmat yang ada pada kamu,
maka dari allah-lah (datangnya), ….[qs. An-nahl (16:53) juga di qs. Al
baqarah (2:152); an nahl (16:114)
Dua bentuk nikmat
· Nikmat
allah swt yang dilimpahkan kepada umatnya (manusia) ada dua bentuk dan sifatnya :
Pertama, nikmat yang bersifat fitri dan azasi
· Yang diberikan
sejak kita dilahirkan/nikmat bawaan, seperti kita diberikan wujud makhluk yang
sempurna, punya akal, punya hati, punya anggota badan yang memberi kemudahan
dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Waloohu akhrojakum min
buthuuni Ummahaa-tikum laa ta'-lamuuna syay-an Waja 'ala lakumus-sam 'a Wal-abshooro wal-af-idata
La-'allakum tasykuruun
“dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatupun, Dan dia memberi kamu pendengaran (as-sam ’a). Dan penglihatan (wal-abshooro, Dan hati,(wal af’idahta) Agar kamu bersyukur.” [qs.
An-nahl_16:78].
· Biasanya kita baru merakan bahwa ini nikmat yang luar biasa, kalau terjadi
gangguan atau sakit, apa as-sam’a/pendengaran kita, apa abshooro/mata
kita, apa af-‘idahta/hati kita,
selama masih sehat rasanya tak terpikir untuk mensyukurinya.
Kedua, nikmat yang datangnya setiap saat,
· Segala
kehidupan alam beserta isinya diciptakan allah ta’ala yang
memang diperuntukkan bagi manusia.
·
Dalam surah Yasiin (36:33-35)
Allah swt berfirman
:,
Wa-aayatulahumul-ardhul
maytatu akhyaynaahaa wa-akhrojnaa minha khabban faminhu ya/kuluun
Dan suatu tanda (kekuasaan
allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan
kami keluarkan dari padanya biji-bijian, maka daripadanya mereka makan.
Waja'alnaa fiihaa jannaatin
min nakhiilin wa-a'naabin
Wafaj-jarnaa fiihaa minal
'uyuun
Dan kami jadikan padanya
kebun-kebun kurma dan anggur dan kami pancarkan padanya beberapa mata air,
Liya/kuluu min tsamarihi wamaa
'amilat-hu aydiihim afalaa yasykuruun
Supaya mereka dapat makan dari
buahnya, dan dari apa yang diusahakan oleh tangan mereka. Maka mengapakah
mereka tidak bersyukur?
· Dalam QS. Al_Baqoroh
(2:22), allah swt juga berfirman :
Alladzii ja'ala
lakumul-ardho Firoosyan wassamaa-a binaa-an Wa-anzala minas-samaa-i Maa-an fa-akhroja bihi Minats-tsamarooti rizqon-lakum
Falaa taj-'aluu lillaahi
Andaadan wa-antum ta'lamuun
Dialah yang menjadikan bumi
sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan dia menurunkan air (hujan)
dari langit, lalu dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai
rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi allah30,
padahal kamu mengetahui.
· Makanya sebelum menciptakan manusia maka allah menciptakan dulu alam
beserta isinya untuk keperluan hidup manusia.
· Dalam dnuia ilmu pengetahuan teori penciptaan
alam semesta yang disebut "big bang" (13.7
milyar tahun lalu.), yang
menyatakan bahwa awal segalanya adalah ledakan besar, lalu mengembang
terus-menerus.
· Yah manusia boleh saja berteori, tapi harus diingat sabda
rosulullah, bahwa ilmu
kita (manusia) hanya setetes air, sedangkan ilmu allah seluas tujuh samudra.
Artinya kita (manusia) berpikir sampai mentok pun itu hanya setetes air, dibanding allah yang memiliki sifat “al ‘aliim” yang maha mengetahui-maha
memiliki pengathuan.
Nikmat adalah anugerah
· Kenikmatan
hidup sepertinya sudah menjadi hak, sehingga sering kita lupa untuk berterima
kasih dalam bentuk bersyukur.
· Nikmat baru
terasa bernilai kalau sudah dicanut dari kita, seperti nikmat sehat diganti
dengan sakit, maka baru sadar betapa berharganya sehat itu
· Nikmat-nikmat
tersebut tidak mampu kita hitung, karena terlalu banyak nikmat yang diberikan
allah swt kepada manusia.
Wa-in ta 'udduu ni'matalloohi
Laatukhsuuhaa innallooha laghofuurur- rokhiim
“dan jika kamu menghitung-hitung nikmat allah, niscaya kamu tak
dapat menentukan jumlahnya. Sesungguhnya allah benar-benar maha pengampun lagi
maha penyayang”. [QS. An-Nahl_16:18]
Bersyukur secara kaffah:
ü Dalam
mensyukuri nikmat allah swt, hendaklah dilakukan secara kaffah (lengkap dan
totalitas), tidak sekedar “libsservice“
.
ü Bersyukur
harus dilakukan dengan :
-at-tash-diiqu bil-qolbi/bin-niat / membenarkan/diniatkan
dalam hati;
-wa al-iqrooru bil-lisaani / dan mengucapkan dengan
lisan;
Wa al-’amalu bil-arkaan /dan melaksanakannya dengan amal perbuatan.
Bersyukur bil-qolbi/bin-niat
ü Bahwa
segala sesuatu ditentukan karena niatnya, maka berniatlah dengan bersih dan
ikhlas, untuk mensyukuri nikmat allah swt yang diterimanya.
ü Hadits
rasululloh saw menjelaskan akan hal ini, “dari
amirul mu’minin, abi hafs umar bin al khottob radiallahuanhu, dia berkata: saya
mendengar rasulullah saw bersabda :
“sesungguhnya setiap perbuatan1 tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan
apa yang dia niatkan.” (h.r. Bukhari muslim)
Bersyukur bil-lisaani
· Sudah
ditunjukan oleh allah swt (qs.ad-dhuhaa_93:11):
“wa-ammaa bini’mati robbika-fakadist.”
dan terhadap nikmat tuhanmu, maka hendaklah
kamu siarkan (menyebutnya)
Qs.
An_nashr_110:3
Fasabbih bihamdi robbika wastaghfirhu innahu kaana tawwaabaa
Maka bertasbihlah dengan memuji tuhanmu dan mohonlah ampun
kepada-nya. Sesungguhnya dia adalah maha penerima taubat.
(tasbih : subhanallah; tahmid: alhamdulillahirobbil
‘alamin; tahlil:lailaha ilallah)
Bersyukur bill arkaan
· Yaitu merefleksikan
rasa syukur dengan tindakan kebaikan sesuai dengan nikmat yang diterimanya,
Misalnya diberi
sehat, ya jangan dikotori dengan minum alcohol atau ngisap ganja atau nyuntik
morfin.
· Kita
bangsa indonesia mendapat limpahan nikmat dari allah swt, tanah kita sering
diumpakan bagaikan ‘secuil tanah surga
yang jatuh kebumi’ karena kekayaan
alam baik flora, fauna, isi perut bumi, iklim.
Baik
secara topografis, geografis, klimatologis, ekonomis, politis, yang posisinya
strategis, tentunya kita ingin berakhir dengan tragis. Hendaknya di syukuri secara amanah.
· Yang
diserahi ngurus hutan seharusnya tidak jadi ‘orang hutan’, yang ngurus laut
seharusnya tidak jadi ‘bajak laut’, yang diserahi ngurus uang rakyat seharusnya
ya jangan ‘diembat’, yang diserahi ngurus negara jangan bikin sengsara
· Ketidak
amanahan dalam memelihara dan mefanfaatkan pemberian dan anugerah allah swt
dalam bentuk nikmat-nikmat itu tadi, tentu saja kemurkaan allah lah yang akan
kita terima, seperti yang difirmankan-nya dalam surah ke-14 ayat 7 tersebut
diatas : “la-in
syakartum la-aziidannakum wala-in kafartum inna 'adzaabii lasyadiid”
Allah memperingatkan negeri yang
kufur nikmat
·
Banyak negara yang sebelumnya merupakan negara yang besar bahkan dengan
sebutan negara adidaya dan adikuasa, kemudian menjadi pecah menjadi
berkeping-keping menjadi negara kecil-kecil,
·
Sebut saja seperti Rusia yang dulunya
negara adikuasa, tercerai berai menjadi negara kecil-kecil ketika Gorbachev di tahun
1985 melancarkan program glasnost (keterbukaan politik) perestroika
(restrukturisai ekonomi).
·
Apapun alasannya,
tapi itu kehendak Allah
swt untuk menghancurkannya, yang pada dewasa ini, telah banyak negara-negara
terutama di Timur
Tengah,
yang banyak
bergejolak karena ketidak amanah pemimpinannya.
Allah ta’ala memperingatkan...QS. An Nahl (16:112)
wadhoroballoohu
matsalan qoryatan
kaanat aaminatan muthma-innatan ya/tiihaa rizquhaa roghodan
min kulli makaanin fakafarot
bi-an'umillaahi fa-adzaaqohaalloohu
libaasa al juu'i walkhowfi
bimaa kaanuu yashna'uun
“dan allah
telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya (‘aamintana-mutma-innatan) aman lagi
tenteram, (rizquhaa roghodan) rezkinya
datang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat, tetapi (penduduk)nya
mengingkari nikmat-nikmat allah; karena itu allah merasakan kepada mereka (libasa al-ju’i-walkhaufi) pakaian
kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalu mereka perbuat”
[QS.
An-Nahl_16:112]
·
Libasa al-juu’i walkhoufi
atau pakaian kelaparan dan
ketakutan maksudnya adalah kelaparan dan
ketakutan itu meliputi mereka kemana pun ia pergi, seperti halnya pakaian meliputi tubuh mereka.
·
Kemana kita pergi
yang namanya rasa lapar (lapar secara jasmaniah maupun rohaniyah) selalu
menghantui dan mengikutinya, sehingga banyak diantara mereka yang mengabaikan
norma-norma agama-sosial-budaya dll dalam mencari dan menumpuk harta dunia
karena takut kelaparan.
·
Indonesia dengan
tingkat keberagaman yang tinggi, bukan tidak mungkin suatu saat tinggal
sejarah, kalau tidak segera melakukan taubatan nasuha secara nasional.
·
Allah
swt bahkan memberi kita kesempatan seluas-luasnya untuk bertaubat bila ada
kesalahan yang telah dilakukan, dengan taubat yang sebenar-benar taubat, taubat
nasuha, bukan taubat ‘tomat’ sebentar taubat sebentar ‘kumat’ atau kambuh atau
mengulang lagi.
Waman taaba
wa 'amila shoolihan Fa-innahu yatuubu ilalloohi mataabaa
[25:71] dan
orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia
bertaubat kepada allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. [QS.
Al_Furqon
(25:71)]
·
Mudah-mudahan
allah menjauhkan kita dari kufur nikmat, mudah-mudahan
allah swt memasukan kita pada golongan orang-orang yang pandai mensyukuri
nikmanya. Amien !****
Waloohu
a’lam bishowab
Demikian yang saya sampaikan
bila itu kebenaran, merupakan kebenaran yang datangnya dari allah semata,
karena sifat-nya yang al haaq/yang maha benar,
Kalau ada salahnya, itulah
kesalahan saya sebagai manusia,
Yang sifatnya memang deket
dengan kekhilafan
Seperti kata pepatah arab :
“al
insaanu makhallul khoto wan nisyaan”.
Waloohu
a’lam bishowab
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ
ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
Subhanakallahumma
wabihamdika
Asyhadualla ilahailla
anta
Astagfiruka wa’atubu
ilaik
“maha suci engkau ya allah, dengan memuji-mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-mu, aku memohon
pengampunan-mu dan bertaubat kepada-mu.”
(hr.
Tirmidzi, shahih).
Nas-alullah
as-salamah wal ‘afiyah/
Hanya kepada allah kita mohon keselamatan.
Wallahu
waliyyut taufiq was sadaad.
Wassalamu’alaikum
warahmatulloohi wabarokatuh
Ya rabb.
Allahumma innaa nas’aluka iimaanan daa’iman.
Wa nas’aluka qolban khaasyi’an
Wa nas’aluka ‘ilman naafi’an.
Wa nas’aluka yaqiinan shoodiqon.
Wa nas’aluka ‘amalan shoolihan.
Wa nas’aluka dinan qoyyiman.
Wa nas’aluka khoiran katsiiron.
Wa nas’alukal-‘afwa wal-‘aafiyah.
Wa nas’aluka tamaamal-‘aafiyah.
Wa nas’alukasy-syukra ‘alal-‘aafiyati
Wa nas’alukal-ghinaa’a ‘anin-naas.
“ya allah ya tuhan kami,
Kami memohon kepada-mu (mohon diberi) iman yang langgeng,
Dan kami mohon kepada-mu hati kami yang khusyuk,
Dan kami mohon kepada-mu diberi-nya ilmu yang bermanfaat,
Dan kami mohon ditetapkannya keyakinan yang benar,
Dan kami mohon (dapat melaksanakan) amal yang shaleh,
Dan kami mohon tetap dalam dalam agama islam,
Dan kami mohon diberinya kebaikan yang melimpah-limpah,
Dan kami mohon memperoleh ampunan dan kesehatan,
Dan kami mohon kesehatan yang sempurna,
Dan kami mohon mensyukuri atas kesehatan kami,
Dan kami mohon kecukupan.
Ya
rabb
Alloohumma innaa nas-aluka
Salamatan fid-diin, wa ‘aafiatan fil- jasad
Wa ziyaadatan fil-’ilmi, wa barokatan
fir-rizqi
Wa taw-wabatan qoblal maut, wa rohmatan indal maut
Wa magh-firotan
ba’dal maut,
Allahumma haw-win ‘alainaa fii
sakarotil-mauut,
Wan-najaata minan-naar, wal ‘afwa ‘indal hisaab.
Ya
allah, ya tuhan kami,
Kami
mohon keselamatan agama, keselamatan jasmani,
Bertambahnya
ilmu, dan keberkahan rezeki, dapat bertaubat sebelum mati,
Mendapatkan
rahmat ketika mati, dan memperoleh ampunan setelah mati,
Ya
allah, ya tuhan kami mudahkan kami pada gelombang sakaratul maut,
Dan
bebaskan kami dari adzab neraka, serta
memperoleh ampunan ketika dikhisab.
Ya
rabb.
“allahumma innii as ‘aluka ‘ilman naafi’an,
Wa rizqan tayyiban,
Wa ‘amalan mutaqobbalan”
“ya allah, aku
mohon kepada-mu ilmu yang bermanfaat,
Rezeki yang
baik, dan amal ibadah yang diterima.
(h.r. Ibnu
majah)”
“allaahummak finii bihalaalika ‘an haraamika
Wa agninii bifadlika ‘amman siwaaka”
“ya allah,
cukupilah diriku dengan kehalalan rezeki-mu dari yang engkau haramkan, dan
cukupilah diriku dengan karunia-mu dari meminta kepada selain-mu.
(h.r. Tirmizi)”
“allaahumma innii as’aluka
‘ilman naafi’an
Wa rizqan waasi’an
Wa syifa’an min kulli daa’in”
“ya allah, aku
mohon kepada-mu ilmu yang bermanfaat,
Rezeki yang
luas, dan penawar (kesembuhan) dari segala penyakit.
(h.r.
Thabrani)”
Ya rabb..
"allahummaghfirlii,
warhamnii, wahdinii,
Wa aafinii, warzuqnii."
Ya allah, ampunilah aku,
kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku,
Selamatkanlah
aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku
“allaahumma innii as’aluka
‘ilman naafi’an
Wa rizqan waasi’an
Wa syifa’an min kulli daa’in”
“ya allah, aku
mohon kepada-mu ilmu yang bermanfaat,
Rezeki yang
luas, dan penawar (kesembuhan) dari segala penyakit.
(h.r.
Thabrani)”
Amien
0 komentar:
Posting Komentar