Al Ashr_Eps_Sabar

22.13 / Diposting oleh Drs. Achmad Chambali Hasjim, SH /



AL- ’ASHR  / DEMI WAKTU

(Kuliah Subuh Seri Al Ashr Eps-4 : Ash-shobri )

http://poligami.jeeran.com/images/BASMALAH.gif
Ass wrwb
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ
وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ الرَّجِيْمِ
http://alquran.babinrohis.esdm.go.id/images/103/103_1.png
wal'ashri
[103:1] Demi masa.
http://alquran.babinrohis.esdm.go.id/images/103/103_2.png
innal-insaana lafii khusrin
[103:2] Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian,
http://alquran.babinrohis.esdm.go.id/images/103/103_3.png
Illaaalladziina aamanuu wa'amiluush-shoolikhaati  watawaa sawbil khaqqi watawaa sawbish-shobri
kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh
dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. 

Majelis netizen rohimatullah
·      Sebelumnya  kita panjatkan syukur kehadirat allah swt.. Tuhan maha pemurah pencurah rahmah maha pengasih yang tak pilih kasih dan maha penyayang yang kasih sayangnya tak terbilang.
·      Alhamdulillaahil ladzii  an ’amana al iimaani wal islaami, segala puji bagi allah yang telah melimpahkan  nikmat iman dan islam.
·      Wa nikmatan  ‘umrihi,  wa an jismihi, nikmat umur - kesempatan dan nikmat badan sehat, sehingga hari ini kita bisa hadir di majelis ilmu ini untuk melaksana seruan Rasuulloh sawl “barangsiapa meniti suatu jalan untuk mencari ilmu (dienul islam), maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).... Amien.
·      Berkat rahmat dan nimat itulah, pagi ini kita dapat menunaikan sholat subuh berjamaah di rumah Allah yang penuh rahmat.. Baiturrohmah.
·      Sholat subuh yang selalu disaksikan oleh malaikat ini seperti difirmankan Allah Ta’ala dalam QS. Al israa’-78, oleh Rasululloh saw di tegaskan bahwa “barang siapa sholat shubuh, maka ia dalam jaminan Allah....(hr. Muslim. No 1.050)
·      Wanusyolaa wanusalamu ‘alaa khoiril anaam  Muhammadin shalalloohu ‘alaihi wassalam,  sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas junjungan penghulu alam-nabi besar Muhammad salallaahu alaihi wassalam, beserta para keluarga, sahabat serta umatnya  ....amien
Saya juga ingin berwasiat, terutama untuk diri saya dan keluarga keluar saya serta hadirin “ ...
Yaa ayyuhaalladziina aamanuu ittaquullaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa wa-antum muslimuun /... Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam. (Qs. Ali Imran (3:102)
·      Bertaqwa,yang sebenar-benarnya taqwa, yaitu  dengan  melaksanakan semua perintahnya (sesuai dengan kemampuanya), misalnya sholat tidak bisa dengan berdiri bisa dengan duduk tidak bisa duduk bisa dengan tidur.
·      Dan meninggalkan semua larangannya (secara mutlak)”, maksudnya untuk meninggalkan larangan tidak ada alasan, misalnya “belum mampu” meninggalkan kebiasaan minum minuman keras nanti aja, ya tidak bisa gitu !!!
·      Abu Hurairah r.a, menceritakan ia  mendengar rasulullah saw sabda, : ” apa yang aku larang kalian dari (mengerjakan)nya maka jauhilah ia, dan apa yang aku perintahkan kalian untuk (melakukan)-nya maka lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian, .. “.(hr.Bukhari dan Muslim).
·      Apa yang akan saya sampaikan bukan hal yang baru, karena risalah agama ya memang sudah sempurna sampai rasululloh saw wafat,
·      Dakwah itu hanya berfungsi untuk fadzakkir innama anta mudzakkir; hanya sekadar mengingatkan, memberitahukan dan mengabarkan tentang firman-firman allah swt serta sunnah-sunnah rasululloh saw.  (Al Ghosyiah [88]:21)
·      Selebihnya, tergantung hati masing-masing, apakah terbuka untuk hidayah atau mau menerima hidayah, dan ada dorongan untuk taufiq (melaksanakan kebaikan) tersebut.
·      Hari ini kami mendapat amanat untuk menyampaikan “amar ma’ruf” menyeru kepada kebaikan, ini sesuai dengan perintah allah ta’ala (QS. Ali Imran 104)
·      Dan  kata Rasululloh saw, ad daallu ‘alal khoiri kafaa ’illihi orang yang mengajak kebaikan mendapat pahala yang sama dengan orang yang diajaknya /HR. Tirmizi)
·      Dan mudah-mudahan saya tidak termasuk golongan yang diperingatkan allah ta’ala :
http://alquran.babinrohis.esdm.go.id/images/2/2_44.png
Ata/muruunan-naasa bilbirri watansawna an-fusakum  wa-antum tat luunal kitaaba Afalaa ta'qiluun
[2:44}. “mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca al kitab (taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”
Asbabunnuzul turunya ayat 44 surah al baqarah ini, allah menegur, seorang yahudi yang menyuruh anak dan mantunya serta kaum kerabatnya yang telah memeluk agama islam untuk melaksanakan kewajibannya, tetapi dirinya sendiri tetap saja mengingkari... Ia menyuruh orang berbuat baik/beramal sholeh, tetapi dirinya sendiri tidak melakukannya. Semoga kita tidak termasuk golongan yang demikian ini.
·      Dakwah berfungsi untuk fadzakkir innama anta mudzakkir; hanya sekadar mengingatkan, memberitahukan dan mengabarkan tentang firman-firman allah swt serta sunnah-sunnah rasululloh saw. 
·      Selebihnya, tergantung hati masing-masing, apakah terbuka untuk hidayah atau mau menerima hidayah, dan ada dorongan untuk taufiq (melaksanakan kebaikan) tersebut.

Majelis Netizen Rohimatullah
·      Surat Al 'Ashr terdiri atas 3 ayat, termasuk golongan surat-surat Makkiyyah, diturunkan sesudah surat Alam Nasyrah.
·      Dinamai Al 'Ashr (masa) diambil dari perkataan Al 'Ashr yang terdapat pada ayat pertama surah ini.
·      Isi surah ini mengingatkan kepada Semua manusia bahwa berada dalam keadaan merugi apabila dia tidak mengisi waktunya dengan perbuatan-perbuatan baik.
·      Allah SWT mengingatkan kepada kita manusia, dengan bersumpah “demi waktu” (wal ’asry) menunjukkan begitu sangat pentingnya kita harus memperhatikan waktu. 
·      Kalau ditanya diapakah yang paling jauh dengan kita, jawabannya adalah waktu, karena waktu yg telah lewat tak bisa dijangkau lagi, demikian siapa yang paling dekat dengan kita, juga waktu, karena waktu terus mendekat detik demi detik kepada kita, kalau kita tidak pandai memanfaatkannya kita menjadi golongan yang akan merugi. innal insaana lafii khusrin” (Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian)
·      Dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir, menceritakan tentang ayat ini, bahwa “Amr bin Al ‘Ash pernah diutus untuk menemui Musailamah al Kadzdazb, ini terjadi setelah Muhammad diangkat sebagai Rasululloh dan “amr bin ‘Ash belum masuk Islam.
Musailamah al Kazddzab bertanya kepada ‘Amr bin ‘Ash, “Apa yang telah diturunkan kepada Sahabatmu ini (Rasululloh) selama ini ?”
‘Amr bin ‘Ash menjawab : “telah diturunkan kepadanya satu surat ringkat namun sangat padat”
Dia (Musailamah) bertanya : “Surat apa itu ?”
‘Amr bin Ash menjawab : wal'ashri,  innal-insaana lafii khusrin, Illaaalladziina aamanuu wa'amiluush-shoolikhaati  watawaa sawbil khaqqi watawaa sawbish-shobri
Musailamah berpikir sejenak, kemudian berkata : “Dan telah diturunkan pula hal serupa kepadaku”
‘Amr bin Ash bertama : “apa itu ?”
Musailamah menjawab (dengan maksud menghina firman Allah tsb ): Yaa wabriyaa wabr. Wa innamaa anta uzduunani wa shadr. Wa saa-iruka hafr naqr: (“hai kelinci, hai kelinci, sesungguhnya kamu memiliki dua telinga dan satu dada, dan semua jenismu suka membuat galian dan lubang).
Kemudian ia bertanaya kepada ‘Amrs bin ‘Ash : “bagaimana pendapatmu ?”
‘Amr bin Ash berkata kepadanya : “ Demi Allah, sesungguhnya aku tahu bahwa engkau telah berdusta”

Majelis Netizen Rohimatullah
·      Dalam surah Al_Ashr ayat 3 tersebut ada penegasan “kecuali”, pernyataan ini menggambarkan ada kondisi sebaliknya pada pernyataan sebelumnya, yaitu “rugi”, apabila sesuai dengan yang dimaksud pada pernyataan setelah kata “kecuali” tersebut, yaitu orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.

Watawaa Sawbil Khaqqi Watawaa Sawbish-Shobri
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran. 
Bersabar.
·      Kesabaran dalam menghadapi ujian dan cobaan merupakan tanda kebenaran dan kejujuran iman seseorang kepada Allah subhanahu wata’ala.  Al Imam Ahmad bin Hambal rahimahullah menyatakan bahwa lafazh ash-shabr dalam Al Qur’an disebutkan di 94 (ayat).
·      Hal ini menunjukkan sabar memiliki kedudukan tinggi nan mulia dalam agama Islam. Oleh karena itu, Al Imam Ibnul Qayyim mengatakan bahwa sabar setengah dari keimanan dan setengahnya lagi adalah syukur.
·      Al-Qur’anul Karim beberapa kali menjelaskan tentang ash-shobr  sebagai suatu ibadah yang harus dilaksanakan, dan balasan Allah SWT terhadap orang yang sabar.
1. Sabar Merupakan Perintah Mulia dari Rabb Yang Maha Mulia
Allah subhanahu wata’ala berfirman (Al-Baqarah [2]: 153):
yaa ayyuhaalladziina aamanuu ista'iinuu bishshobri washsholaati innallooha ma'ash-shoobiriin
[2:153] Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.
QS. Ali_Imran (3:200)

yaa ayyuhaalladziina aamanuu ishbiruu washoobiruu warobithuu wattaquullooha la'allakum tuflihuun
[3:200] Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu dan tetaplah bersiap siaga (di perbatasan negerimu) dan bertakwalah kepada Allah, supaya kamu beruntung.
·      Konteks (kandungan) dari kedua ayat di atas menerangkan bahwa sabar merupakan perintah dari Allah SWT. Sabar termasuk ibadah dari ibadah-ibadah yang Allah subhanahu wata’ala wajibkan kepada hamba-Nya. Terlebih lagi, Allah SWT kuatkan perintah sabar tersebut dalam ayat yang kedua.
·      Dengan demikian, barangsiapa yang memenuhi kewajiban itu, berarti ia telah menduduki derajat yang tinggi di sisi Allah SWT.  Tidak terkecuali Rasulullah SAW,  Allah SWT juga memerintah Rasululloh SAW untuk memenuhi kewajiban ini, sebagaimana firman-Nya, QS. Al_Kahfi (18:28):

washbir nafsaka ma'alladziina yad'uuna robbahum bilghodaati wal'asyiyyi yuriiduuna wajhahu walaa ta'du 'aynaaka 'anhum turiidu ziinatal khayaatid-dunyaa walaa tuthi' man aghfalnaa qolbahu 'an dzikrinaa wattaba'a hawaahu wakaana amruhu furuthoo
[18:28] Dan bersabarlah kamu bersama-sama dengan orang-orang yang menyeru Tuhannya di pagi dan senja hari dengan mengharap keridhaan-Nya; dan janganlah kedua matamu berpaling dari mereka (karena) mengharapkan perhiasan dunia ini; dan janganlah kamu mengikuti orang yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingati Kami, serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu melewati batas.
·      Jika Nabi Muhammad SAW sebagai makhluk yang paling mulia dan sempurna masih diperintah untuk bersabar, sebagaimana Firman Allah SWT :
QS. An Nahl (16:127)
washbir wamaa shobruka illaa bilaahi walaa tahzan 'alayhim walaa taku fii dhoyqin mimmaa yamkuruun
[16:127] Bersabarlah (hai Muhammad) dan tiadalah kesabaranmu itu melainkan dengan pertolongan Allah dan janganlah kamu bersedih hati terhadap (kekafiran) mereka dan janganlah kamu bersempit dada terhadap apa yang mereka tipu dayakan.

2. Pujian Allah SWT  terhadap Orang-Orang yang Bersabar
·      Allah SWT memuji orang-orang yang sabar sebagai orang-orang yang jujur dalam keimanannya. Seperti yang difirmankan Allah SWT “…, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang yang benar (imannya). Dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. /…..washshoobiriina fiilba/saa-i wadhdhorroo-i wakhiinalba/si ulaa-ikalladziina shodaquu waulaa-ika humul muttaquun (Al-Baqarah: 177)
·       Ayat ini menegaskan bahwa keberadaan sabar dalam mengahadapi ujian dan cobaan dari Allah SWT itu benar-benar menjadi barometer keimanan dan ketaqwaan kepada Allah subhanahu wata’la.

3. Mendapat Kecintaan dari Allah SWT
·      Semua orang yang beriman berharap menjadi golongan orang-orang yang dicintai oleh Allah SWT. Dan Allah SWT mengabarkan kepada hamba-Nya bahwa golongan yang mendapatkan kecintaan-Nya adalah orang-orang yang sabar terhadap ujian dan cobaan dari Allah subhanahu wata’la.
·      Sebagaimana Allah SWT tegaskan dalam firman-Nya pada akhir ayat 146 Surah Ke-3 Ali_Imran: “… waloohu yukhibbush-shoobiriin.”/…, dan Allah itu mencintai orang-orang yang sabar.”.

4. Allah SW  Bersama Orang-Orang yang Sabar
·      Allah subhanahu wata’ala berfirman dalam QS. Al_Anfal (8:46) : “…washbiruu, innallooha ma'ash-shoobiriin“/ Bersabarlah kalian, sesungguhnya Allah bersama dengan orang-orang yang sabar. 
·      Maksud ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa orang yang sabar akan selalu mendapat perlindungan dan pertolongan dari Allah SWT, karena Allah SWT selalu menyertainya. 
·      Dan Allah SWT akan menjamin perlindungan dan pertolongan bagi orang bersabar, hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firman-Nya :
balaa in tashbiruu watattaquu waya/tuukum min fawrihim haadzaa yumdidkum robbukum bikhomsati aalaafin minal malaa-ikati musawwimiin
[3:125] Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bertaqwa, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.  (QS. Ali Imran [3]:125)
·      Dan Hadits Rasululloh SAW yang diriyawatkan At_Tirmidzi, dari Shohabat Ibnu Abbas r.a, Rasululloh SAW bersabda :
وَاعْلَمْ أَنَّ النَّصْرَ مَعَ الصَبْرِ
Ketahuilah olehmu! Bahwasannya datangnya pertolongan itu bersama dengan kesabaran.”

5. Shalawat, Rahmat dan Hidayah Bersama Orang yang Sabar
·      Allah SWT senantiasa mencurahkan shalawat, rahmat dan hidayah-Nya kepada orang-orang yang sabar, karena orang-orang yang sabar setiap mendapatkan ujian baik perupa pujian maupun cacian, semua selalu dikembalikan kepada Allah SWT dengan mengucapkan : إِنَّا لِلّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُوْنَ (innaa lillaahi wa-innaa ilayhi raaji'uun ), Artinya: Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan kepada-Nya-lah kami kembali.
·      Hal ini ditegaskan Allah SWT dalam firman_Nya (QS. Al-Baqarah [2]: 156-157)
alladziina idzaa ashoobat-hum mushiibatun qooluu innaa lillaahi wa-innaa ilayhi rooji'uun
[2:156] (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: "Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji'uun”
ulaa-ika 'alayhim sholawaatun min robbihim warohmatun waulaa-ika humul muhtaduun
[2:157] Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.

·      Kalimat “innaa lillaahi wa-innaa ilayhi raaji'uun” dinamakan kalimat istirjaa (pernyataan kembali kepada Allah SWT). Disunatkan menyebutnya waktu ditimpa marabahaya baik besar maupun kecil. 
·      Akan lebih sempurna lagi jika setelah mengucapkan kalimat istirjaa ini ditambah dengan do’a yang diajarkan oleh baginda nabi Muhammad shalallahu ‘alaihi wasallam:
اللَّهُمَّ أَجِرْنِي فِي مُصِيْبَتِي وَاخْلُفْ لِي خَيْرًا مِنْهَا
Ya Allah, berilah ganjaran atas musibah yang menimpaku dan gantilah musibah itu yang lebih baik bagiku.
·      Barangsiapa yang membaca kalimat istirja’ dan berdo’a dengan do’a di atas niscaya Allah subhanahu wata’ala akan menggantikan musibah yang menimpanya dengan sesuatu yang lebih baik. Sebagaimana hadits riwayat Al Imam Muslim 3/918 dari shohabiyah Ummu Salamah radhiallahu’anha.
·      Suatu ketika Ummu Salamah ditinggal suaminya Abu Salamah yang mati syahid di medan perang (jihad). Kemudian beliau mengucapkan do’a ini, sehingga Allah subhanahu wata’ala memenuhi janji-Nya dengan memberikan pendamping (jodoh) baginya dengan sebaik-baik pendamping yaitu Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam. Sesungguhnya Allah subhanahu wata’ala tidak akan mengingkari janji-Nya.

6. Mendapatkan Ganjaran yang Lebih Baik dari Amalannya
·      Allah SWT  memberikan ganjaran bagi orang yang sabar melebihi usaha atau amalan yang ia lakukan, sebagaimana firman-Allah SWT (QS. An_Nahl [16]:126) :
wa-in 'aaqobtum fa'aaqibuu bimitsli maa 'uuqibtum bihi wala-in shabartum lahuwa khoyrun lishshoobiriin
[16:126] Dan jika kamu memberikan balasan, maka balaslah dengan balasan yang sama dengan siksaan yang ditimpakan kepadamu. Akan tetapi jika kamu bersabar, sesungguhnya itulah yang lebih baik bagi orang-orang yang sabar.
·      Ayat ini Allah menunjukan bahwa orang yang sabar, itu sikap yang lebih baik dari pada sikap yang seharusnya dilakukan oleh orang yang akan melakukan balasan atas perlakuan buruk orang lain, walau ia dibenarkan melakukan hal itu, asal seimbang dengan yang ia terima.
·      Allah SWT juga menjanjikan akan memberikan jaminan kepada orang yang sabar dengan pahala yang tanpa batas, sebagaimana firman-Nya pada akhir ayat 10 Surah Az-Zumar (Surah ke-39) :”…innamaa yuwaffaash-shoobiruuna ajrohum bighoyri khisaab/…Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang akan disempurnakan pahala mereka tanpa perhitungan.

7. Mendapat Ampunan Dari Allah subhanahu wata’ala
·      Begitu istimewanya yang yang bersabar, sehingga Allah SWT selain memberikan pahala yang besar dari amalannya juga member ampunan. Hal ini di Firmankan Allah SWT dalam QS. Hud (11:11) :
illaalladziina shobaruu wa'amiluush-shoolikhaati ulaa-ika lahum maghfirotun wa-ajrun kabiir
[11:11] kecuali orang-orang yang sabar (terhadap bencana), dan mengerjakan amal-amal saleh; mereka itu beroleh ampunan dan pahala yang besar.

·      Dari ‘Aisyah radhiallahu ‘anha Ummul Mu’minin, beliau berkata: “Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam telah bersabda:
مَا مِنْ مُصِيْبَةٍ تُصِيْبُ الْمُسْلِمَ إِلاَّ كَفَّرَ اللهُ بِهَا عَنْهُ حَتَّى الشَّوْكَةُ يُشِيْكُهَا
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seorang muslim, melainkan Allah telah menghapus dengan musibah itu dosanya. Meskipun musibah itu adalah duri yang menusuk dirinya. (HR. Al-Bukhari no. 3405 dan Muslim 140-141/1062)

8. Mendapat Martabat Tinggi di dalam Al-Jannah
·      Anugerah yang lebih besar bagi orang-orang yang sabar adalah berhak mendapatkan martabat yang tinggi dalam al-jannah. Allah subhanahu wata’ala berfirman :
ulaa-ika yujzawnal ghurfata bimaa shobaruu wayulaqqowna fiihaa takhiyyatan wasalaamaa
[25:75] Mereka itulah orang yang dibalasi dengan martabat yang tinggi (dalam syurga) karena kesabaran mereka dan mereka disambut dengan penghormatan dan ucapan selamat di dalamnya,

9. Sabar adalah Jalan Terbaik
·      Pada dasarnya, bahwa bersabar itu merupakan jalan terbaik, dan ingat bersabar bukan berarti mengalah pasrah terserah mau diapain oleh manusia, tetapi bersabar adalah berserah diri keharibaan Allah SWT.  Hal ini sebagaimana yang Allah SWT tegaskan  dalam firman-Nya (QS. Hud [11]:115),
washbir fa-innallooha laa yudhii'u ajrol mukhsiniin
[11:115] Dan bersabarlah, karena sesungguhnya Allah tiada menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebaikan.

·      Dari shahabat Shuhaib bin Sinan, Rasulullah SAW  bersabda: Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin, sungguh semua urusannya baik baginya, yang demikian itu tidaklah dimiliki seorang pun kecuali hanya orang yang beriman. Jika mendapat kebaikan (kemudian) ia bersyukur, maka itu merupakan kebaikan baginya, dan jika keburukan menimpanya (kemudian) ia bersabar, maka itu merupakan kebaikan baginya.” (HR. Muslim)
·      Banyak ungkapan para shalafush-sholeh tentang bersabar yang patut kita teladani, seperti yang ungkapkan oleh ‘Umar bin Al Khattab r.a : Tidaklah seseorang dikaruniai sesuatu yang lebih luas dan baik dibandingkan kesabaran”. 
Beliau juga berkata: “Sebaik-baik kehidupan yang kami rasakan adalah dengan kesabaran. Kalau sekiranya sabar itu ada pada salah seorang niscaya ia akan menjadi orang mulia.”
·      ‘Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu berkata: Posisi kesabaran dalam iman seperti posisi kepala dalam tubuh”. ungkapan ini cukup jelas maknanya yaitu orang yang tidak punya kesabaran ibarat orang yang tidak punya kepala, sehingga tidak ada iman bagi orang yang tidak punya kesabaran, sebagaimana ia tidak punya kepala dalam tubuhnya.
·       Al Hasan Al Bashri berkata: Sabar adalah satu kekayaan dari kekayaan yang baik, Allah subhanahu wata’ala tidaklah memberikan kecuali kepada hamba-hamba-Nya yang mulia di sisi-Nya.
·      Sulaiman Ibnul Qasim berkata: Setiap amalan akan diketahui ganjarannya kecuali kesabaran.
·      Demikian itulah keutamaan bagi orang-orang yang sabar sesuai yang Allah subhanahu wata’ala janjikan bagi hamba-Nya yang bersabar.
·      Semoga Allah subhanahu wata’ala memberi taufiq dan hidayah kepada kita agar menjadi prang yang sabar dan istiqomah dengan kesabarannya. Amin, Ya Robbal ‘Alamin.  (Seri Al Ashr_Habis)

Waloohu a’lam bishowab
Demikian yang saya sampaikan bila itu kebenaran, merupakan kebenaran yang datangnya dari allah semata, karena sifat-nya yang  al haaq/yang maha benar,

Kalau ada salahnya, itulah kesalahan saya sebagai manusia,
Yang sifatnya memang deket dengan kekhilafan
Seperti kata pepatah arab :
al insaanu makhallul khoto wan nisyaan”.

ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
Subhanakallahumma wabihamdika
Asyhadualla ilahailla anta
Astagfiruka wa’atubu ilaik
“maha suci engkau ya allah, dengan memuji-mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-mu, aku memohon pengampunan-mu dan bertaubat kepada-mu.”
(hr. Tirmidzi, shahih).
Nas-alullah as-salamah wal ‘afiyah/
Hanya kepada allah kita mohon keselamatan.

Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.
Wassalamu’alaikum warahmatulloohi wabarokatuh

Ya Rabb
“Allaahumma aslih lii diinii allazii huwa,
‘ismatu amrii wa aslih lii dunyaaya,
All atii fiihaa ma’aasyii,
wa aslih li aakhirotii allatii fiihaa ma’aadii.
Waj’alil hayaata ziyaadatan lii fii kulli khairin,
waj’alil muta raahatan lii min kulli syarrin.”
“Ya Allah, perbaikilah agamaku yang menjadi pusat urusanku,
perbaikilah duniaku yang menjadi tempat kembaliku.
Jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan,
dan jadikanlah kematian sebagai peristirahatanku dari setiap keburukan.
(H.R. Muslim)”

“Allaahumma innii as’aluka ta’jiila ‘aafiyatika,
wa sabron ‘alaa baliyyatika
wa khuruujan minad dunyaa ilaa rohmatika”
“Ya Allah, aku memohon kepada-Mu agar disegerakan curahan keselamatan
dari sisi-Mu kepadaku,
diberikan kesabaran dalam menghadapi cobaan-Mu,
dan diberikan jalan keluar dari dunia menuju kepada kasih sayang-Mu.
 (H.R. Hakim)”

Amien !!


Label:

0 komentar:

Posting Komentar