( Kuliah Subuh Online)
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ
وَعَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيطَانِ الرَّجِيْمِ
wa-athii'uullooha warrosuula la'allakum turkhamuun
Dan
ta'atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.
(QS. Ali Imran [3]:132):
Majelis Netizen Rohimatullah
· Sebelumnya kita panjatkan syukur kehadirat allah swt..
Tuhan maha pemurah pencurah rahmah maha pengasih yang tak pilih kasih dan maha
penyayang yang kasih sayangnya tak terbilang.
· Alhamdulillaahil
ladzii an ’amana al iimaani wal islaami,
segala puji bagi allah yang telah melimpahkan nikmat iman dan islam.
· Wa
nikmatan ‘umrihi, wa an jismihi, nikmat umur - kesempatan dan nikmat badan sehat, sehingga hari ini kita
bisa hadir di majelis ilmu ini untuk melaksana sunnah rasul “barangsiapa
meniti suatu jalan untuk mencari ilmu (dienul islam), maka allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).... Amien.
· Berkat rahmat
dan nimat itulah, pagi ini kita dapat menunaikan sholat subuh berjamaah di
rumah allah yang penuh rahmat.. Baiturrohmah.
· Sholat subuh
yang selalu disaksikan oleh malaikat ini seperti difirmankan allah
ta’ala dalam qs. Al israa’-78, oleh rasululloh saw di tegaskan bahwa “barang siapa
sholat shubuh, maka ia dalam jaminan allah....(HR. Muslim.
No 1.050)
· Wanusyolaa
wanusalamu ‘alaa khoiril anaam
Muhammadin shalalloohu ‘alaihi wassalam ,
sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurah atas junjungan penghulu alam-nabi besar muhammad salallaahu
alaihi wassalam, beserta para keluarga, sahabat serta umatnya ....amien
Saya juga ingin berwasiat, terutama untuk diri saya dan
keluarga keluar saya serta hadirin “ ...
Yaa
ayyuhaalladziina aamanuu ittaquullaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa
wa-antum muslimuun /... Bertakwalah kepada allah sebenar-benar takwa
kepada-nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama islam. (qs ali
imran (3:102)
· Bertaqwa,yang sebenar-benarnya taqwa,
yaitu dengan “melaksanakan
semua perintahnya (sesuai dengan kemampuanya), misalnya sholat tidak bisa dengan berdiri
bisa dengan duduk tidak bisa duduk bisa dengan tidur.
· Dan meninggalkan
semua larangannya (secara mutlak)”, maksudnya untuk meninggalkan larangan tidak ada alasan, misalnya
“belum mampu” meninggalkan kebiasaan minum minuman keras nanti aja, ya tidak
bisa gitu !!!
· Abu hurairah r.a,
menceritakan ia mendengar rasulullah saw
sabda, : ”
apa yang aku larang kalian dari (mengerjakan)nya maka jauhilah ia, dan apa yang
aku perintahkan kalian untuk (melakukan)-nya maka lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian, .. “.(HR.Bukhari
dan Muslim).
· Apa yang
akan saya sampaikan bukan hal yang baru, karena risalah agama ya memang sudah
sempurna sampai rasululloh saw wafat,
· Dakwah
itu hanya berfungsi untuk fadzakkir innama anta mudzakkir;
hanya sekadar mengingatkan, memberitahukan dan mengabarkan tentang
firman-firman allah swt serta sunnah-sunnah rasululloh saw. (al ghosyiah [88]:21)
·
Selebihnya, tergantung hati masing-masing,
apakah terbuka untuk hidayah atau mau menerima hidayah, dan ada dorongan untuk
taufiq (melaksanakan kebaikan) tersebut.
·
Hari ini kami mendapat amanat untuk menyampaikan “amar
ma’ruf” menyeru kepada kebaikan, ini sesuai dengan perintah allah ta’ala (ali
imran 104)
· Dan kata rasululloh saw, ad daallu ‘alal khoiri kafaa ’illihi orang yang mengajak kebaikan mendapat pahala yang sama dengan
orang yang diajaknya /HR.
Tirmizi)
·
Dan mudah-mudahan saya tidak
termasuk golongan yang diperingatkan Allah Ta’ala :
Ata/muruunan-naasa bilbirri Watansawna
an-fusakum Wa-antum
tat luunal kitaaba
Afalaa ta'qiluun
[2:44}. “mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian,
sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca al
kitab (taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”
Asbabunnuzul
turunya ayat 44 Surah Al Baqarah
ini, allah menegur, seorang yahudi yang menyuruh anak dan mantunya serta kaum
kerabatnya yang telah memeluk agama islam untuk melaksanakan kewajibannya,
tetapi dirinya sendiri tetap saja mengingkari... Ia menyuruh orang berbuat
baik/beramal sholeh, tetapi dirinya sendiri tidak melakukannya. Semoga kita tidak termasuk golongan yang
demikian ini.
· Dakwah
berfungsi untuk fadzakkir innama anta mudzakkir; hanya sekadar mengingatkan,
memberitahukan dan mengabarkan tentang firman-firman allah swt serta sunnah-sunnah
rasululloh saw.
· Selebihnya,
tergantung hati masing-masing, apakah terbuka untuk hidayah atau mau menerima
hidayah, dan ada dorongan untuk taufiq (melaksanakan kebaikan) tersebut.
Majelis Netizen Rohimatullah
· Di dalam al-Quran, perkataan rahmat disebut sebanyak 124 kali, yang membawa maksud
sifat-sifat mengasihani, memberkati, menganugerahi.
· Salah satunya seperti yang disebut diawal, Allah SWT memberi petunjuk
bagaimana agar kita mendapat rahmat Allah SWT, sebagaimana difirmankan dalam
QS. Ali Imran (3:132)
A’udzubillahiminash-shaithonirrojiim
wa-athii'uullooha warrosuula la'allakum turkhamuun
Dan ta'atilah Allah dan Rasul, supaya kamu
diberi rahmat.
Apa itu rahmat Allah
· Untuk menjeaskan apa itu rahmat Allah SWT, dapat dijelaskan melalui riwayat
berikut :
~Suatu hari Baginda Nabi
Muhammad SAW didatangi Jibril, kemudian berkata, “Wahai Muhammad, ada seorang
hamba Allah yang beribadah selama 500 tahun di atas sebuah bukit yang berada di
tengah-tengah lautan.
~Di situ Allah SWT mengeluarkan
sumber air tawar yang sangat segar sebesar satu jari, di situ juga Allah SWT
menumbuhkan satu pohon delima, setiap malam delima itu berbuah satu delima.
~Setiap harinya, hamba Allah
tersebut mandi dan berwudhu pada mata air tersebut. Lalu ia memetik buah delima
untuk dimakannya, kemudian berdiri untuk mengerjakan shalat dan dalam shalatnya
ia berkata: “Ya Allah, matikanlah aku
dalam keadaan bersujud dan supaya badanku tidak tersentuh oleh bumi dan
lainnya, sampai aku dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan bersujud”.
~Maka Allah SWT menerima doa
hambanya tersebut. Aku (Jibril) mendapatkan petunjuk dari Allah SWT bahwa hamba
Allah itu akan dibangkitkan pada hari kiamat dalam keadaan bersujud.
~Maka Allah SWT menyuruh: “Masukkan hamba-Ku ini ke dalam surga karena
rahmat-Ku”.
~Akan tetapi, hamba tersebut
berkata: “Ya Allah, masukkan aku ke
dalam surga karena amal ibadahku”.
~Sampai 3 kali Allah
mengulang perintah tersebut, dan di jawab dengan jawaban yang sama.
~Maka Allah SWT menyuruh
malaikat agar menghitung seluruh amal ibadahnya selama 500 tahun dengan nikmat
Allah yang telah diberikan kepadanya.
~Setelah dihitung-hitung
ternyata kenikmatan Allah SWT tidak sebanding dengan amal ibadah hamba tersebut
selama 500 tahun.
~Maka Allah SWT berfirman:
“Masukkan ia ke dalam neraka”.
~Maka ketika malaikat akan
menariknya untuk dijebloskan ke dalam neraka, hamba tersebut berkata lagi: “Ya Allah, masukkan aku ke dalam surga
karena rahmat-Mu. (HR
Sulaiman Bin Harom, dari Muhammad Bin Al-Mankadir, dari Jabir RA).
· Dari
kisah di atas, jelaslah bahwa seseorang bisa masuk surga karena rahmat Allah SWT,
bukan semata-mata karena banyaknya amal ibadah.
· Lantas
bagaimana dengan amal ibadah yang kita, yang kita lakukan
setiap hari, seperti shalat, zakat, sedekah, puasa, dan amalan-amalan lainnya
tidak ada arti?
· Sungguh,
tidak ada amal ibadah yang sia-sia, amal ibadah adalah sebuah wasilah untuk menjemput rahmat Allah SWT. Karena
rahmat Allah tidak diobral begitu saja kepada manusia. Akan tetapi, harus
diundang dan dijemput.
10 Cara agar
memperoleh Rahmat Allah SWT
· Rasulullah
SAW mengajarkan kepala umatnya beberapa cara agar rahmat Allah itu bisa diraih.
Pertama, ihsan dalam
beribadah kepada Allah SWT
·
Dalam Al-qur’an, terdapat
166 ayat yang berbicara tentang ihsan dan implementasinya.
·
Pengertian Ihsan berasal dari
kata hasana yukhsinu, yang artinya adalah berbuat baik,
Allah Swt. Berfirman dalam Al-qur’an mengenai hal
ini.
Qs. Al-Baqarah
(2:83)
“....waquuluu linnaasi husnan...”
“. . . . .serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia. . .
Qs. Al- Baqarah
(2: 195)
“.....wa-akhsinuu innallooha yukhibbul
muhsiniin”
“ Dan berbuat baiklah kalian karena sesungguhnya Allah mencintai
orang-orang yang berbuat baik.”
QS al-A'raf (7: 56).
.... inna rohmatalloohi qoriibun minal
mukhsiniin
.... Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada
orang-orang yang berbuat baik.
Qs.An-Nahl
(16:90)
“innallooha
ya/muru bil'adli wal-ikhsaani.......”
“Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk berbuat adil dan kebaikan.”
QS. Al Isra’ (17:7)
in akhsantum akhsantum li-anfusikum wa-in asa/tum ........
Jika kamu berbuat baik
(berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri dan jika kamu berbuat jahat,
maka (kejahatan) itu bagi dirimu sendiri, .....
Qs
AL-Qashash (28: 77).
“....wa-akhsin
kamaa akhsanalloohu
ilayka....”
“Dan berbuat baiklah (kpd orang lain) seperti halnya Allah berbuat baik
terhadapmu . .
·
Ibnu katsir mengomentari ayat
diatas dengan mengatakan bahwa kebaikan yang dimaksud dalam ayat tersebut
adalah kebaikan kepada seluruh mahluk Allah Swt.
Makna ikhsan dijelaskan
Rasululloh SAW.
·
“Diriwayatkan dari
umar bin khatab, :
~“Suatu hari, disaat kami sedang
duduk-duduk bersama Rasulullah Saw. Tiba-tiba muncullah seorang laki-laki yang
mengenakan pakaian serba putih, dan tidak dada yang mengenalnya dia duduk di
depan Nabi Saw. dan menyandarkan kedua lututnya pada lutut Nabi Saw.seraya
meletakkan kedua telapak tangannya diatas paha beliau (ternyata dia Malaikat Jibril)
~Kemudian ia berkata, Wahai Muhammad,
ajarilah aku tentang islam,
~Nabi bersabda, islam adalah hendaknya engkau bersaksi bahwa
tidak ada tuhan selain Allah dan sesungguhnya Muhammad adalah Rasul-Nya, engkau
mendirikan solat, mengelurkan zakat, berpuasa ramadhan, dan menunaikan ziarah
haji ke baitullah jika engkau mampu menempuh perjalanannya.
~Segera saja laki-laki itu
berkata, “Engkau benar wahai Muhammad.” .
. . . . . . . . . . . .
~Dia kembali berkata, Wahai
Muhammad kabarilah aku tentang iman,
~Muhammad bersabda, iman adalah hendaknya engkau beriman kepada
Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitb-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan
beriman pula kepada ketentuan (qadar) baik ataupun buruk ,
~”Engkau benar Muhammad ,
~Kemudian ia berkata lagi “jelaskan
padaku tentang ihsan ,
~Rasulullah bersabda” Hendaknya
engkau menyembah Allah seakan-akan melihat-Nya atau jika engkau tidak
melihat-Nya, maka Alla-lah yang melihat engkau.
~Dan dibenarkan pula
oleh Malaikat Jibril
Kedua, bertakwa kepada-Nya
· Taqwa, taat kepada Allah SAW dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi
larangan-larangan-Nya.
· Aspek melaksanakan semua perintahNya dilaksanakan sesuai dengan
kemampuannya, tetapi aspek meninggalkan laranganNya, berlaku ketentuan mutlak dalam
kondisi apapun (tidak boleh sesuai dengan
kemampuan)
· Abu hurairah r.a,
menceritakan ia mendengar rasulullah saw
sabda, : ”
apa yang aku larang kalian dari (mengerjakan)nya maka jauhilah ia, dan apa yang
aku perintahkan kalian untuk (melakukan)-nya maka lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian, .. “.(HR.Bukhari
dan Muslim).
· Allah Ta’ala dalam Firmannya menegaskan bahwa hanya kepada yang bertaqwa
saja, rahmat Allah akan diberikan :”.... kulla
syay-in fasa-aktubuhaa lilladziina yattaquuna
(Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku untuk
orang-orang yang bertakwa ) (QS
al-A'raf [7]: 156).
Ketiga, kasih sayang kepada sesama makhluk Allah,
· Kasih
sayang kepada makhluk-makhlukNya baik manusia maupun binatang.
· Rasulullah
shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Orang-orang yang penyayang, maka Allah Ta'ala akan
menyayangi mereka (memberikan rahmat kepada mereka), sayangilah/ kasilah
penduduk bumi, niscaya penduduk langit akan menyayangi kalian."
(HR. Abu Daud dan at-Tirmidzi)
Keempat, Beriman,
berhijrah, dan berjihad di jalan Allah Ta'ala.
· Orang yang beriman, berhijrah dan
berjihat dijalan Allah, berharap mendapat rahmat Allah Ta'ala, karena dengan rahmat dari Allah bisa mendapatkan kehidupan yang fiddunnya
khasanah wafil akhiroti khasanah.
QS. al-Baqarah (2:218).
innalladziina aamanuu walladziina khaajaruu wajaahaduu fii sabiilillaahi ulaa-ika yarjuuna rohmatalloohi walaahu ghofuurun rohiim
[2:218] Sesungguhnya
orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan
Allah, mereka itu mengharapkan rahmat Allah, dan Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.
· Berhijrah secara hakiki, adalah perpindahan dari negri kekafiran menuju
kenegeri keislaman, dari negri syirik ke negri Islam, meninggalkan semua yang dilarang..melaksanakan semua yang
diperintahkan. Rasululullah shallallahu
'alaihi wasallam bersabda, "Orang yang berhijrah adalah orang yang meninggalkan
apa yang dilarang oleh Allah Ta'ala." (Muttafaq 'alaih).
· Berjihad, mencakup jihad melawan hawa nafsu dalam
menaati Allah Ta'ala, sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam, "Orang
yang berjihad adalah orang yang memerangi hawa nafsunya dalam menaati Allah
Ta'ala." (HR. al-Baihaqi).
Kelima, Mendirikan shalat, menunaikan
zakat, dan menaati Rasulullah SAW
· Tiga perbuatan yang mendatangkah Rahmad Allah SWT adalah mendirikan sholat,
menunaikan zakat dan mentaati Rasululloh SAW
· Allah Ta'ala
berfirman dalam QS. An Nuur
(24:56):
wa-aqiimuushsholaata wa-aatuuzzakaata wa-athii'uur-rosuula la'allakum turkhamuun
[24:56] Dan dirikanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan ta'atlah kepada rasul, supaya kamu diberi
rahmat.
Keenam, memohon dan berdo'a kepada Allah Ta'ala
· Sungguh
Allah Ta'ala telah menyuruh (kita) berdo'a dan menjamin ijabah (mengabulkan
do'a tersebut) dan Dia Maha Suci yang tidak pernah mengingkari janji.
· Karena itu jangan berhenti untuk memohon rahmatNya disetiap saat.
· Allah
Ta'ala berfirman dalam QS.
al-Mu'min (40:60).
waqoola rabbukumu ud-'uunii astajib lakum
innalladziina
yastakbiruuna 'an 'ibaadatii sayadkhuluuna jahannama daa-khiriin
[40:60]
Dan Tuhanmu berfirman: "Berdo'alah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku1327 akan masuk neraka Jahannam dalam
keadaan hina dina".
Do’a-do’a mengharap
rahmah dari al Qur’an seperti :
QS. al-Mu'minun (23:118) diayat terakhir
.....robbiighfir warham wa-anta khoyrur-rookhimiin
"Ya
Tuhanku berilah ampun dan berilah rahmat, dan Engkau adalah Pemberi rahmat Yang
Paling baik."
QS. al-Kahfi (18:10).
“...rabbanaa aatinaa min ladunka rahmatan wahayyi/ lanaa min amrinaa
rosyadaa
"Wahai Tuhan kami berikanlah
rahmat kepada kami dari sisiMu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus
dalam urusan kami (ini)."
Ketujuh, Mengikuti al-Qur`an al-Karim dan
mengamalkannya.
· Maksudnya mengikuti pentunjuk dari Al Qur’an dan mengamalkannya dengan
sungguh-sungguh.
· Allah
Ta'ala berfirman QS.
al-An'am (6:155).
wahaadzaa kitaabun anzalnaahu mubaarokun fattabi 'uuhu wattaquu
la'allakum turkhamuun
[6:155] Dan Al-Quraan
itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah dia dan
bertakwalah agar kamu diberi rahmat.
Kedelapan, Menaati Allah Ta'ala dan RasulNya
· Sebagai seorang yang beriman, menjadi kewajiban mentaati Allah dan
Rasul-Nya
· Allah
Ta'ala berfirman, dalam QS. Ali
Imran (3:132)
wa-athii'uullooha warrosuula la'allakum turkhamuun
[3:132]
Dan ta'atilah Allah dan Rasul, supaya kamu diberi rahmat.
Kesembilan, Mendengarkan dan memperhatikan dengan tenang ketika dibacakan
al-Qur`an al-Karim.
· Ketika dibacakan ayat-ayat suci al Qur’anul Karim, hendaklah kita
mendengarkan dengan khusu’, tenang dan tuma’ninah seperti dalam sholat, tenang
dan tidak tergesa-gesa baik yang membacakan maupun yang mendengarkannya, agar
mendapatkan rahmat.
· Allah
Ta'ala berfirman, dalam QS. Al
A’raaf (7:204)
wa-idzaa quri-al qur-aanu fastami'uu
lahu wa-anshituu la'allakum turkhamuun
[7:204] Dan apabila
dibacakan Al Qur'an, maka dengarkanlah baik-baik, dan perhatikanlah dengan
tenang agar kamu mendapat rahmat.
Kesepuluh, Istighfar,
·
Istighfar : "Astaghfirlloh"
atau Astaghrirlloh hil 'adzim" artinya : "Ya Allah,
ampunilah dosaku"
·
Istighfar
adalah perbuatan
seorang hamba untuk memohon ampun kepada Allah karena "suatu dosa". Yang diikuti
dengan sikap :
ü Menyadari dosa dan
kesalahannya;
ü Memohon ampun atas dosanya
tersebut;
ü Memohon diberi kemudhan
dan kekuatan untuk memperbaiki dari kesalahan dan dosanya dikemudian hari
· Allah Ta'ala berfirman, dalam QS. An Naml (27:46)
qoola yaa qowmi lima tasta'jiluuna
bissayyi-ati qoblal khasanati lawlaa tas-taghfiruunallooha la'allakum turkhamuun
[27:46] Dia berkata: "Hai kaumku mengapa kamu minta disegerakan
keburukan sebelum (kamu minta) kebaikan? Hendaklah kamu meminta ampun
kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat".
Sebagai
penutup kami sampaikan dahsyatnya bacaan “istigfar”
Hadits
Rasulullah SAW :
“Maha Suci
Engkau Wahai Allah, Tuhanku! Dan dengan segala puji bagi-Mu ya Allah Tuhanku,
ampunilah aku! Sesungguhnya Engkau Maha Menerima Taubat, lagi Maha Pengasih.” (HR. al-Hakim).
“Barang
siapa memperbanyak istighfar, maka akan diberi kelapangan dalam setiap
kesusahan dan jalan keluar dari kesempitan. Dan dianugerahi rezeki dari jalan
yang tiada disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud dan Nasa’i).
“Sungguh
hatiku didera kerinduan yang sangat dalam, sehingga aku
beristighfar seratus kali setiap hari.” (HR. Muslim).
beristighfar seratus kali setiap hari.” (HR. Muslim).
“Meski
dosa-dosamu sebanyak buih lautan, sebanyak butir pasir di padang pasir,
sebanyak daun di seluruh pepohonan, atau seluruh bialangan jagad semesta, Allah
SWT tetap akan selalu mengampuni, bila engkau mengucapkan doa sebanyak tiga
kali sebelum engkau tidur: Astaghfirullahal ‘Adzim al-Ladzii Laailaaha Illa
Huwal Hayyul Qayyuumu wa Atuubu Ilaih. (Aku memohon ampunan kepada Allah Yang
Maha Agung, tiada Tuhan selain Dia Yang Maha Hidup dan Memelihara (kehidupan),
dan aku bertobat kepada-Nya).” (HR. at-Tirmidzi).
Waloohu a’lam
bishowab
Demikian yang saya sampaikan
bila itu kebenaran, merupakan kebenaran yang datangnya dari allah semata, karena
sifat-nya yang al haaq/yang maha benar,
Kalau ada salahnya, itulah
kesalahan saya sebagai manusia,
Yang sifatnya memang deket
dengan kekhilafan
Seperti kata pepatah arab :
“al
insaanu makhallul khoto wan nisyaan”.
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ
ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
Subhanakallahumma
wabihamdika
Asyhadualla ilahailla
anta
Astagfiruka wa’atubu
ilaik
“maha suci engkau ya allah, dengan
memuji-mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-mu, aku memohon pengampunan-mu dan bertaubat kepada-mu.”
(hr. Tirmidzi, shahih).
Nas-alullah
as-salamah wal ‘afiyah/
Hanya kepada allah kita mohon keselamatan.
Wallahu
waliyyut taufiq was sadaad.
Wassalamu’alaikum
warahmatulloohi wabarokatuh
Sumber: Diterjemahkan dari
Kitab "An-Nuqath al-'Asyarah adz-Dzahabiyah", Syaikh Abdur Rahman
ad-Dusari. **************
0 komentar:
Posting Komentar