MUHASSABAH
(Atas Nikmat Ilmu )
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ
وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ
الشَّيطَانِ الرَّجِيْمِ
Wa-in ta-'udduu ni' matalloohi
Laatukh-suuhaa innallooha laghofuurur- rokhiim
“dan jika kamu
menghitung-hitung nikmat allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya.
Sesungguhnya allah benar-benar maha pengampun lagi maha penyayang”. [QS. An-Nahl_16:18]
Qoola
rasulullloh saw
Laa tadzuulu qodamaa ‘abdi
Yaumal qiyaamati khatta yus ala ‘an arbain :
An ‘umrihi fiima atnaahu;
Wa ‘an ‘ilmiihi fiima fa’ala;
Wa ‘an maalihi min aynak-tasabahu
Wa fii ma anfaqohu;
Wa ‘an jismihi fiimaa
ablahu
Majelis netizen rohimatullah
· Sebelumnya kita panjatkan syukur kehadirat allah swt..
Tuhan maha pemurah pencurah rahmah maha pengasih yang tak pilih kasih dan maha
penyayang yang kasih sayangnya tak terbilang.
· Alhamdulillaahil
ladzii an ’amana al iimaani wal islaami,
segala puji bagi allah yang telah melimpahkan nikmat iman dan islam.
· Wa
nikmatan ‘umrihi, wa an jismihi, nikmat umur - kesempatan dan nikmat badan sehat, sehingga hari ini kita
bisa hadir di majelis ilmu ini untuk melaksana seruan Rasuulloh sawl “barangsiapa
meniti suatu jalan untuk mencari ilmu (dienul islam), maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).... Amien.
· Berkat rahmat
dan nimat itulah, pagi ini kita dapat menunaikan sholat subuh berjamaah di
rumah Allah yang penuh rahmat.. Baiturrohmah.
· Sholat subuh
yang selalu disaksikan oleh malaikat ini seperti difirmankan Allah
Ta’ala dalam QS. Al israa’-78, oleh Rasululloh saw di tegaskan bahwa “barang siapa
sholat shubuh, maka ia dalam jaminan Allah....(hr. Muslim.
No 1.050)
·
Wanusyolaa wanusalamu ‘alaa khoiril
anaam Muhammadin shalalloohu ‘alaihi
wassalam, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas junjungan penghulu
alam-nabi besar Muhammad salallaahu alaihi wassalam, beserta para keluarga,
sahabat serta umatnya ....amien
Saya juga ingin berwasiat, terutama untuk diri saya dan
keluarga keluar saya serta hadirin “ ...
Yaa
ayyuhaalladziina aamanuu ittaquullaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa
wa-antum muslimuun /... Bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama islam. (Qs. Ali Imran
(3:102)
· Bertaqwa,yang sebenar-benarnya taqwa,
yaitu dengan “melaksanakan
semua perintahnya (sesuai dengan kemampuanya), misalnya sholat tidak bisa dengan berdiri
bisa dengan duduk tidak bisa duduk bisa dengan tidur.
· Dan meninggalkan
semua larangannya (secara mutlak)”, maksudnya untuk meninggalkan larangan tidak ada alasan, misalnya
“belum mampu” meninggalkan kebiasaan minum minuman keras nanti aja, ya tidak
bisa gitu !!!
· Abu Hurairah r.a, menceritakan ia mendengar rasulullah saw sabda, : ” apa yang aku
larang kalian dari (mengerjakan)nya maka jauhilah ia, dan apa yang aku
perintahkan kalian untuk (melakukan)-nya maka lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian, .. “.(hr.Bukhari dan
Muslim).
· Apa yang
akan saya sampaikan bukan hal yang baru, karena risalah agama ya memang sudah
sempurna sampai rasululloh saw wafat,
· Dakwah
itu hanya berfungsi untuk fadzakkir innama anta mudzakkir;
hanya sekadar mengingatkan, memberitahukan dan mengabarkan tentang
firman-firman allah swt serta sunnah-sunnah rasululloh saw. (Al Ghosyiah
[88]:21)
·
Selebihnya, tergantung hati masing-masing,
apakah terbuka untuk hidayah atau mau menerima hidayah, dan ada dorongan untuk
taufiq (melaksanakan kebaikan) tersebut.
· Hari ini
kami mendapat amanat untuk menyampaikan “amar ma’ruf” menyeru kepada kebaikan,
ini sesuai dengan perintah allah ta’ala (QS. Ali Imran
104)
· Dan kata Rasululloh saw, ad daallu
‘alal khoiri kafaa ’illihi orang yang mengajak kebaikan mendapat pahala yang sama dengan
orang yang diajaknya /HR. Tirmizi)
·
Dan mudah-mudahan saya tidak
termasuk golongan yang diperingatkan allah ta’ala :
Ata/muruunan-naasa bilbirri watansawna
an-fusakum wa-antum
tat luunal kitaaba
Afalaa ta'qiluun
[2:44}. “mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian,
sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca al
kitab (taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir?”
Asbabunnuzul
turunya ayat 44 surah al baqarah
ini, allah menegur, seorang yahudi yang menyuruh anak dan mantunya serta kaum
kerabatnya yang telah memeluk agama islam untuk melaksanakan kewajibannya,
tetapi dirinya sendiri tetap saja mengingkari... Ia menyuruh orang berbuat
baik/beramal sholeh, tetapi dirinya sendiri tidak melakukannya. Semoga kita tidak termasuk golongan yang
demikian ini.
· Dakwah
berfungsi untuk fadzakkir innama anta mudzakkir; hanya sekadar mengingatkan,
memberitahukan dan mengabarkan tentang firman-firman allah swt serta
sunnah-sunnah rasululloh saw.
· Selebihnya,
tergantung hati masing-masing, apakah terbuka untuk hidayah atau mau menerima
hidayah, dan ada dorongan untuk taufiq (melaksanakan kebaikan) tersebut.
Majelis Netizen Rohimatullah
Muhassabah.
· Sebagai
seorang muslim yang cerdas, maka hendaknya selalu melakukan muhassabah atau instropeksi agar
perjalanan kehidupan kedepan selalu terkontrol bahwa jalan yang kita tempuh “on the track” tidak mengalami “out of side ‘ tidak keluar
dari jalur yang diperintahkan allah swt.
· Pentingnya
melakukan muhassabah dengan menghisabnya didunia agar ringan khisab diakherat.
· Imam turmudzi juga meriwayatkan
ungkapan Umar bin Khattab mengenai
urgensi dari muhasabah. Shohabat umar r.a. Mengemukakan: “hisablah
(evaluasilah) diri kalian sebelum kalian dihisab, dan berhiaslah (bersiaplah)
kalian untuk hari aradh akbar (yaumul hisab). Dan bahwasanya hisab itu akan
menjadi ringan pada hari kiamat bagi orang yang menghisab (evaluasi) dirinya di
dunia “
· Seperti
diterangkan dalam ayat diatas, kita tak akan mampu menghitung nikmat
allah swt yang telah dilimpahkan kepada kita, bahkan sering kita merasa itu bukan
anugerah tetapi seperti menjadi hak kita untuk mendapatkannya, begitu arrahman dan arrohim allah swt kepada
ummatnya.
Khisab terhadap empat nikmat
·
Ada empat nikmat Allah
swt yang akan dimintakan pertanggung jawabannya di akhirat kelak, sebagaimana sabda rasululloh saw yang diriwayatkan oleh at tirmidzi :
Laa ta-dzuulu qodamaa ‘abdi
Yaumal qiyaamati khatta yus
ala ‘an arbain :
”tidak bergeser kaki seorang hamba sehingga ia akan ditanya hari kiamat nanti, empat
perkara (yaitu), tentang :
An ‘umrihi fiima atnaahu;
(1) umurnya
untuk apa ia habiskan?;
Wa ‘an ‘ilmiihi fiima fa’ala;
(2) ilmunya
untuk apa ia amalkan?;
Wa ‘an maalihi min aynak-tasabahu
Wa fii ma an-faqohu;
(3) hartanya darimana ia dapatkan dan kemana ia belanjakan?;
Wa ‘an jismihi fiimaa ablahu
(3) hartanya darimana ia dapatkan dan kemana ia
belanjakan?;
Muhassabah Nikmat Ilmu.
·
Dengan Seni hidup jadi indah_dengan Ilmu
hidup jadi mudah dan dengan Agama hidup jadi terarah. Seorang muslim wajib hukumnya untuk selalu
menambah ilmu. “Menuntut ilmu itu adalah wajib bagi
setiap Muslim (orang Islam)” (HR. Ibnu
Majah).
·
Orang yang berilmu menjadi tempat orang
bertanya, dan dapat memberi pencerahan kepada sesamanya, sebagai amalan
kebaikan dari ilmu yang dimilikinya.
Allah SWT telah menegaskan dalam hal ini seperti pada QS. Al_Anbiyaa’ (21 :7) :
wamaa arsalnaa qoblaka illaa rijaalan nuukhii ilayhim fas-aluu
ahladz-dzikri in kuntum laa ta'lamuun
Kami tiada mengutus rasul
rasul sebelum kamu (Muhammad), melainkan beberapa orang-laki-laki yang Kami
beri wahyu kepada mereka, maka tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang
berilmu, jika kamu tiada mengetahui.
Ilmu Yang Bermanfaat.
· Namun perlu diingat, bahwa ilmu
yang dimaksud adalah ilmu yang bermanfaat bagi kemaslahatan umat, bukan ilmu
untuk kehancuran, bukan ilmu untuk mewujudkan ambisi pribadi memperoleh
kekuasaan dll.
· Rasulullah
SAW mamberi peringatan: “Barang siapa yang
belajar ilmu yang semestinya untuk meraih ridha Allah Azza wajalla, tetapi ia
gunakan untuk meraih kedudukan dan kesenangan di dunia, maka ia tidak akan
mendapatkan surga sedikitpun, walau hanya baunya”. (HR Abû Dâwud, no. 3664, dan Ibnu Mâjah, no.
252).
· Maksudnya siapapun yang
dikaruniai ilmu dan kepintaran lalu digunakannya untuk menipu manusia, berlaku
sombong dan untuk kepentingan pribadinya saja maka orang seperti ini tidak
layak masuk ke dalam surga Allah. Setiap manusia akan ditanyai untuk apa
ilmunya diamalkan.
Amalan Ilmu tetap jadi sumber
pahala.
· Ilmu yang
bermanfaat, yang member kemaslahatan umat merupakan amal ibadah yang
bersangkutan yang akan mengiringi jazat sampai akherat.
· Hadits
Rasululloh SAW, riwayat Bukhosi dan Muslim :
qoola rosulullohi sholallohu ‘alaihi wassalam, idzaa maata ibnu adama,
in-‘atho’a ‘amaluhu illa min tsalaatsin, shodaqotin_jaariyatin,
au ‘ilmin yuntafa ‘ubihi
auwaladin shoolikhin yad’uulahu.
Rosuululloh saw bersabda; Bila seseorang telah
meninggal, terputuslah untuk semua
pahala segala amal, kecuali dari tiga hal yang kekal : Shodaqoh jariyah, ilmu
yang bermanfaat, Dan anak sholeh yang senantiasa mendo’akannya (HR.
Bukhori dan Muslim)
Bahwa setiap manusia ditemani
oleh tiga teman setianya, yaitu hartanya yang menemani selama hidupnya,
keluarganya yang menemani sampai liang lahat, dan amalannya yang menemani
sampai akhiratnya (HR. Bukhari
dan Muslim),
Ilmu yang bermanfaat merupakan
amalan yang akan menemaninya sampai akhirat kelak.
Nikmat Badan Yang Sehat.
·
Kenikmatan badan yang sehat akan sangat
terasa, disaat kenikmatan ini dicabut oleh Allah SAW menjadi orang dalam
keadaan sakit.
·
Nikmat badan sehat merupakan kenikmatan kedua setelah
iman yang diberikan oleh Allah SWT.
Mohonlah kepada Allah
kesehatan (keselamatan). Sesungguhnya karunia yang lebih baik sesudah keimanan
adalah kesehatan (keselamatan). (HR. Ibnu Majah)
·
Nikmat badan sehat memberi peluang dan kesempatan bagi sesorang
untuk dapat melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu, apakah itu
perbuatan baik atau buruk.
·
Itulah sebabnya kenikmatan sehatnya badan
ini akan dimintakan pertanggung jawabannya kelak,
·
Sabda Rasululloh SAW : Yang pertama kali ditanyakan kepada seorang hamba dari
kenikmatan-kenikmatan Allah kelak pada hari kiamat ialah ucapan, "Bukankah
telah Kami berikan kesehatan pada tubuhmu dan Kami berikan air minum yang
sejuk?" (HR. Tirmidzi)
·
Suatu ketika Rasulullah SAW berpesan kepada
Ibnu Abbas tentang dua kenikmatan yang sering membuat manusia lupa, lalai, dan
tertipu. “Ada dua kenikmatan yang membuat banyak orang terpedaya
yakni nikmat sehat dan waktu senggang (Artinya, saat-saat sehat dan waktu
senggang / luang orang sering menggunakannya untuk melakukan perbuatan yang
sia-sia dan terlarang). (HR. Bukhari).
·
Rasululloh SAW mengistilahkan orang-orang
seperti itu sebagai maghbun, yaitu mereka yang sering melupakan atau meremehkan
kondisi sehat dan kesempatan (waktu luang).
·
Dalam riwayat yang
lain Rasul saw pernah memberi nasihat kepada Ibnu Umar, "… dan (manfaatkanlah) kesehatanmu
sebelum datang waktu sakitkanmu…."
·
Sabda Rasulullah SAW, ''Kondisi sehat dan kesempatan luang adalah
dua nikmat yang Allah SWT berikan kepada manusia, namun sering mereka
lupakan.''
Dari
hadis ini, ada dua pesan yang Rasululloh SAW sampaikan.
Pertama, Ketika sehat, kita
sebetulnya diberi sinyal agar selalu ingat bahwa kesehatan adalah nikmat luar
biasa, dan umumnya kalau dicabut nikmat sehat tersebut baru merasakan.
Kedua, manusia
hendaknya selalu mengoptimalkan kesempatan yang ada untuk melakukan
hal-hal yang positif bagi dirinya dan orang lain.
· Kesehatan
dan kesempatan adalah dua hal utama yang sering membuat manusia melupakan Allah
SWT.
Inilah
yang disinyalir oleh ulama besar Ibnu al-Jauzi, '
o 'Terkadang manusia itu sehat,
tapi tidak memiliki kesempatan luang karena kesibukannya dengan urusan dunia.
o Ada juga yang memiliki
kesempatan luang, namun tidak sehat.
o Ketika dua hal ini ada pada
diri manusia, ternyata membuat mereka malas untuk taat kepada Allah, maka
inilah orang-orang yang maghbun.''
· Orang
yang maghbun, Yaitu,
orang-orang yang sama sekali tidak memahami hakikat kesehatan yang dimilikinya,
sehingga tidak mensyukurinya.
· Rasulullah
SAW bersabda: “Tiap-tiap amal (pekerjaan)
ada masa semangat, dan tiap-tiap semangat ada masa lelahnya, maka barang siapa
yang letih karena melaksanakan ajaranku maka ia telah mendapatkan petunjuk, dan
barang siapa yang letih bukan karena telah menjalankan ajaranku, maka ia
termasuk orang yang binasa” (HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi).
Waloohu a’lam
bishowab
Demikian yang saya sampaikan
bila itu kebenaran, merupakan kebenaran yang datangnya dari allah semata,
karena sifat-nya yang al haaq/yang maha benar,
Kalau ada salahnya, itulah
kesalahan saya sebagai manusia,
Yang sifatnya memang deket
dengan kekhilafan
Seperti kata pepatah arab :
“al
insaanu makhallul khoto wan nisyaan”.
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ
ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
Subhanakallahumma
wabihamdika
Asyhadualla ilahailla
anta
Astagfiruka wa’atubu
ilaik
“maha suci engkau ya allah, dengan memuji-mu aku bersaksi bahwa
tiada sesembahan yang haq disembah melainkan diri-mu, aku memohon pengampunan-mu
dan bertaubat kepada-mu.”
(hr.
Tirmidzi, shahih).
Nas-alullah
as-salamah wal ‘afiyah/
Hanya kepada allah kita mohon keselamatan.
Wallahu
waliyyut taufiq was sadaad.
Wassalamu’alaikum
warahmatulloohi wabarokatuh
Ya Rabb..
"Allahummaghfirlii,
warhamnii, wahdinii,
wa aafinii, warzuqnii."
Ya Allah, ampunilah aku,
kasihanilah aku, berilah petunjuk padaku,
selamatkanlah
aku (dari berbagai penyakit), dan berikanlah rezeki kepadaku
“Allaahumma innii as’aluka
‘ilman naafi’an
wa rizqan waasi’an
wa syifa’an min kulli daa’in”
“Ya Allah, aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat,
rezeki yang luas, dan penawar (kesembuhan) dari segala penyakit.
(H.R. Thabrani)”
Amien
0 komentar:
Posting Komentar