TIGA
NASEHAT RASULULLOH SAW
( Kuliah
Subuh Online)
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ
وَعَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ
الرَّجِيْمِ
man
yuthi'ir-rosuula faqod athoo
'allooha waman tawallaa
famaa arsalnaaka 'alayhim khafiizhoo
[4:80]
Barangsiapa yang menta'ati Rasul itu, sesungguhnya ia telah menta'ati Allah.
Dan barangsiapa yang berpaling (dari keta'atan itu), maka Kami tidak mengutusmu
untuk menjadi pemelihara bagi mereka321.
Majelis netizen rohimatullah
· Sebelumnya kita panjatkan syukur kehadirat allah swt..
Tuhan maha pemurah pencurah rahmah maha pengasih yang tak pilih kasih dan maha
penyayang yang kasih sayangnya tak terbilang.
· Alhamdulillaahil
ladzii an ’amana al iimaani wal islaami,
segala puji bagi allah yang telah melimpahkan nikmat iman dan islam.
· Wa
nikmatan ‘umrihi, wa an jismihi, nikmat umur - kesempatan dan nikmat badan sehat, sehingga hari ini kita
bisa hadir di majelis ilmu ini untuk melaksana seruan Rasuulloh sawl “barangsiapa
meniti suatu jalan untuk mencari ilmu (dienul islam), maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).... Amien.
· Berkat rahmat
dan nimat itulah, pagi ini kita dapat menunaikan sholat subuh berjamaah di
rumah Allah yang penuh rahmat.. Baiturrohmah.
· Sholat subuh
yang selalu disaksikan oleh malaikat ini seperti difirmankan Allah
Ta’ala dalam QS. Al israa’-78, oleh Rasululloh saw di tegaskan bahwa “barang siapa
sholat shubuh, maka ia dalam jaminan Allah....(hr. Muslim.
No 1.050)
·
Wanusyolaa wanusalamu ‘alaa khoiril
anaam Muhammadin shalalloohu ‘alaihi
wassalam, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah atas junjungan penghulu
alam-nabi besar Muhammad salallaahu alaihi wassalam, beserta para keluarga,
sahabat serta umatnya ....amien
Saya juga ingin berwasiat, terutama untuk diri saya dan
keluarga keluar saya serta hadirin “ ...
Yaa ayyuhaalladziina
aamanuu ittaquullaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa wa-antum muslimuun
/... Bertakwalah
kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati
melainkan dalam keadaan beragama islam. (Qs. Ali Imran (3:102)
· Bertaqwa,yang sebenar-benarnya taqwa, yaitu dengan
“melaksanakan semua perintahnya (sesuai dengan kemampuanya), misalnya sholat tidak bisa dengan berdiri bisa dengan duduk tidak
bisa duduk bisa dengan tidur.
· Dan meninggalkan semua larangannya (secara mutlak)”, maksudnya untuk meninggalkan larangan tidak ada alasan, misalnya
“belum mampu” meninggalkan kebiasaan minum minuman keras nanti aja, ya tidak
bisa gitu !!!
·
Abu Hurairah r.a, menceritakan ia mendengar rasulullah saw sabda, : ” apa yang aku
larang kalian dari (mengerjakan)nya maka jauhilah ia, dan apa yang aku
perintahkan kalian untuk (melakukan)-nya maka lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian, .. “.(hr.Bukhari dan
Muslim).
· Apa yang akan saya
sampaikan bukan hal yang baru, karena risalah agama ya memang sudah sempurna
sampai rasululloh saw wafat,
· Dakwah itu hanya
berfungsi untuk fadzakkir innama anta mudzakkir; hanya sekadar mengingatkan,
memberitahukan dan mengabarkan tentang firman-firman allah swt serta
sunnah-sunnah rasululloh saw. (Al
Ghosyiah [88]:21)
·
Selebihnya,
tergantung hati masing-masing, apakah terbuka untuk hidayah atau mau menerima
hidayah, dan ada dorongan untuk taufiq (melaksanakan kebaikan) tersebut.
· Hari ini kami
mendapat amanat untuk menyampaikan “amar ma’ruf” menyeru kepada kebaikan, ini
sesuai dengan perintah allah ta’ala (QS. Ali Imran 104)
· Dan kata Rasululloh saw, ad daallu
‘alal khoiri kafaa ’illihi orang yang mengajak kebaikan mendapat pahala yang sama dengan
orang yang diajaknya /HR. Tirmizi)
·
Dan mudah-mudahan saya tidak
termasuk golongan yang diperingatkan allah ta’ala :
Ata/muruunan-naasa bilbirri watansawna
an-fusakum wa-antum
tat luunal kitaaba
Afalaa ta'qiluun
[2:44}.
“mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan
diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca al kitab (taurat)? Maka
tidaklah kamu berpikir?”
Asbabunnuzul turunya
ayat 44 surah al baqarah ini, allah
menegur, seorang yahudi yang menyuruh anak dan mantunya serta kaum kerabatnya
yang telah memeluk agama islam untuk melaksanakan kewajibannya, tetapi dirinya
sendiri tetap saja mengingkari... Ia menyuruh orang berbuat baik/beramal
sholeh, tetapi dirinya sendiri tidak melakukannya. Semoga kita tidak termasuk golongan yang demikian ini.
· Dakwah berfungsi
untuk fadzakkir innama anta mudzakkir; hanya sekadar mengingatkan,
memberitahukan dan mengabarkan tentang firman-firman allah swt serta
sunnah-sunnah rasululloh saw.
· Selebihnya,
tergantung hati masing-masing, apakah terbuka untuk hidayah atau mau menerima
hidayah, dan ada dorongan untuk taufiq (melaksanakan kebaikan) tersebut.
Majelis Netizen Rohimatullah
· Rasulullah SAW
pernah memberikan tiga buah nasehat kepada kedua sehabatnya Abu Dzar Jundub bin
Junadah dan Abu Abdurrahman bin Jabal Rasululloh saw bersabda: ‘an abi dzar,
jundubinni junaadah, wa abii ‘abdir-rohmani mu’aadzibni Jabalin rodhiyallohu
‘anha Maa ‘an rosuulillahi sas qola :
Ittakillaha
khaisyumaa kunta, wa atbi’isy-suaiatul khasanati akhoo likinnasi bikhulu
khasani
“Bertakwalah
kamu kepada Allah dimanapun kamu berada, dan ikutilah kesalahanmu dengan
kebaikan niscaya ia dapat menghapuskannya. Dan pergaulilah manusia dengan
akhlak terpuji.” HR.
Tirmidzi
· Tiga pesan
Rasulullah SAW tersebut layak untuk kita perhatikan karena sangat berkaitan
erat dengan kehidupan kita sehari-hari.
1-
BERTAQWA DIMANA SAJA dan KAPAN SAJA
· Suatu
ketika sahabat Umar ra bertanya kepada Ubay bin Ka’ab apakah taqwa itu? Dia
menjawab; “Pernahkah kamu melalui jalan berduri?” Umar menjawab; “Pernah!”
Ubay menyambung, “Lalu apa yang kamu lakukan?” Umar menjawab; “Aku
berhati-hati, waspada dan penuh keseriusan.” Maka Ubay berkata; “Maka
demikian pulalah taqwa!”
· Sedang menurut
Sayyid Qutub dalam tafsirnya—Fi Zhilal al-Qur`an—taqwa adalah kepekaan hati,
kehalusan perasaan, rasa khawatir yang terus menerus dan hati-hati terhadap
semua duri atau halangan dalam kehidupan.
· Allah SWT
mengingatkan seperti dalam QS. Ali Imron (3:102):
“Hai
orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa
kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan
beragama Islam”
2-KEBAIKAN
YANG MENGHAPUSKAN KESALAHAN
· Setiap orang selalu
melakukan kesalahan. Hari ini mungkin kita sudah melakukan kesalahan baik yang
kita sadari maupun yang tidak kita sadari.
· Oleh sebab itu,
segera setelah kita melaksanakan kesalahan, lakukan kebaikan. Kebaikan tersebut
dapat menghapuskan kesalahan yang telah dilakukan.
· Untuk dosa yang
merugikan diri sendiri, maka salah satu cara untuk menghapusnya adalah dengan
bersedekah.
· Rasulullah SAW
bersabda “sedekah itu menghapus kesalahan
sebagaimana air memadamkan api”.
· Sedang dosa yang
dilakukan terhadap orang lain maka yang perlu dilakukan adalah memohon maaf
yang bagi beberapa orang sangat sulit untuk dilakukan.
· Rasulullah SAW
selalu minta maaf ketika bersalah bahkan terhadap Ibnu Ummi Maktum beliau
memeluknya dengan hangat seraya berkata “Inilah
orangnya, yang membuat aku ditegur oleh Allah…
· Asbabun Nuzzul QS. Abasa (80-1-10), menceritakan
kekhilafan Rasululloh SAW. Diriwayatkan oleh
at-Tirmidzi dan al-Hakim, yang bersumber dari ‘Aisyah.
-
Ketika orang buta bernama
Abdullah
bin Ummi Maktum datang kepada Rasulullah
s.a.w. seraya berkata “Berilah aku
petunjuk ya Rasululloh”, Rasulullah s.a.w. bermuka masam dan berpaling
daripadanya, karena beliau sedang menghadapi pembesar Quraisy dengan
pengharapan agar pembesar-pembesar tersebut mau masuk Islam.
-
Maka
turunlah surat ke 80 “Abasa” seperti yang diterangkan dalam ayat 1-10
-
ini
sebagi teguran kepada Rasulullah s.a.w.
-
QS. Abasa (80:1-10)
- Dia (Muhammad) bermuka masam dan berpaling,
- karena telah datang seorang buta kepadanya*.
- tahukah kamu barangkali ia ingin membersihkan dirinya (dari dosa),
- atau Dia (ingin) mendapatkan pengajaran, lalu pengajaran itu memberi manfaat kepadanya?
- Adapun orang yang merasa dirinya serba cukup*,
- Maka kamu melayaninya.
- Padahal tidak ada (celaan) atasmu kalau Dia tidak membersihkan diri (beriman).
- dan Adapun orang yang datang kepadamu dengan bersegera (untuk mendapatkan pengajaran),
- sedang ia takut kepada (Allah),
- Maka kamu mengabaikannya.
3- AKHLAQ YANG TERPUJI
· Berakhlak yang
terpuji menjadi konsekuensi dari seorang muslim yang mukmin dengan peritah
Allah “wa aqimushsholah”
· Perintah tersebut
adalah dirikan atau tegakkan sholat bukan kerjakan atau laksanakan sholat,
maknanya bahwa kekhusukan sholatnya akan tercermin dari akhlaknya yang terpuji
· Rasululloh SAW
menegaskan :
Mankaana
yaumin billaahi wal yaumil akhir, fallaa yaudza jaaruhu
“Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka jangan menyakiti
tetangganya.”
(HR. Bukhari, Muslim dan Ibnu Majah)
·
Dari
Abu Syuraih ra, bahwa Nabi Muhammad saw bersabda: “
Demi
Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah seseorang tidak beriman, Demi Allah
seseorang tidak beriman.” Ada yang bertanya: “Siapa itu Ya
Rasulullah?” Jawab Nabi: “Yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari
gangguannya.”
(HR. Bukhari)
· Dari hadits
tersebut, peringatan Allah sangat keras sampai diulangi tiga kali yaitu tidak
termasuk golongan orang beriman bagi tetangganya yang tidak aman dari
gangguannya.
· Maka terkadang kita
perlu instropeksi dengan menanyakan kepada tetangga apakah kita mengganggu
mereka.
Waloohu a’lam
bishowab
Demikian yang saya sampaikan bila itu
kebenaran, merupakan kebenaran yang datangnya dari allah semata, karena
sifat-nya yang al haaq/yang maha benar,
Kalau ada salahnya, itulah kesalahan saya
sebagai manusia,
Yang sifatnya memang deket dengan
kekhilafan
Seperti kata pepatah arab :
“al insaanu makhallul khoto wan
nisyaan”.
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ
ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
Subhanakallohumma
wabihamdika
asyhadualla ilahailla anta
astagfiruka wa’atubu ilaik
“Maha
Suci Engkau ya Allah, dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang
haq disembah melainkan diri-Mu, aku memohon pengampunan-Mu dan bertaubat
kepada-Mu.”
(HR. Tirmidzi, Shahih).
Ya Rabb,
Nas-alullah as-salamah wal
‘afiyah/
Hanya kepada Allah kita mohon keselamatan.
Wallahu
waliyyut taufiq was sadaad.
Wassalamu’alaikum
warahmatulloohi wabarokatuh
0 komentar:
Posting Komentar