( Kuliah
Subuh Online )
الْحَمْدُ ِللهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ
وَالصَّلاَةُ
وَالسَّلاَمُ عَلَى أَشْرَفِ اْلأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ
وَعَلَى اَلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ
أَمَّا بَعْدُ
أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيطَانِ
الرَّجِيْمِ
alif-laam-miim
[2:1]
Alif laam miin.10
dzaalikalkitaabu laa royba fiihi hudalil muttaqiin
alladziina yu/minuuna bilghoybi
wayuqiimuunash-sholaata wamimmaa rozaqnaahum yunfiquun
[2:3]
(yaitu) mereka yang beriman13
kepada yang ghaib,14
yang mendirikan shalat,15
dan menafkahkan sebahagian rezki16
yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Majelis Netizen Rohimatullah
· Sebelumnya kita panjatkan syukur kehadirat allah swt..
Tuhan maha pemurah pencurah rahmah maha pengasih yang tak pilih kasih dan maha
penyayang yang kasih sayangnya tak terbilang.
· Alhamdulillaahil
ladzii an ’amana al iimaani wal islaami,
segala puji bagi allah yang telah melimpahkan nikmat iman dan islam.
· Wa
nikmatan ‘umrihi, wa an jismihi, nikmat umur - kesempatan dan nikmat badan sehat, sehingga hari ini kita
bisa hadir di majelis ilmu ini untuk melaksana sunnah rasul “barangsiapa
meniti suatu jalan untuk mencari ilmu (dienul islam), maka allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (hr. Muslim).... Amien.
· Berkat rahmat
dan nimat itulah, pagi ini kita dapat menunaikan sholat subuh berjamaah di
rumah allah yang penuh rahmat.. Baiturrohmah.
· Sholat subuh
yang selalu disaksikan oleh malaikat ini seperti difirmankan allah
ta’ala dalam qs. Al israa’-78, oleh rasululloh saw di tegaskan bahwa “barang siapa
sholat shubuh, maka ia dalam jaminan allah....(HR. Muslim.
No 1.050)
· Wanusyolaa
wanusalamu ‘alaa khoiril anaam Muhammadin
shalalloohu ‘alaihi wassalam ,
sholawat dan salam semoga
senantiasa tercurah atas junjungan penghulu alam-nabi besar muhammad salallaahu
alaihi wassalam, beserta para keluarga, sahabat serta umatnya ....amien
Saya juga ingin berwasiat, terutama untuk diri saya dan
keluarga keluar saya serta hadirin “ ...
Yaa
ayyuhaalladziina aamanuu ittaquullaaha haqqa tuqaatihi walaa tamuutunna illaa
wa-antum muslimuun /... Bertakwalah kepada allah sebenar-benar takwa kepada-nya; dan
janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama islam. (qs ali imran (3:102)
· Bertaqwa,yang sebenar-benarnya taqwa, yaitu dengan
“melaksanakan semua perintahnya (sesuai dengan kemampuanya), misalnya sholat tidak bisa dengan berdiri bisa dengan duduk tidak
bisa duduk bisa dengan tidur.
· Dan meninggalkan semua larangannya (secara mutlak)”, maksudnya untuk meninggalkan larangan tidak ada alasan, misalnya
“belum mampu” meninggalkan kebiasaan minum minuman keras nanti aja, ya tidak
bisa gitu !!!
· Abu hurairah r.a, menceritakan ia mendengar rasulullah saw sabda, : ” apa yang aku
larang kalian dari (mengerjakan)nya maka jauhilah ia, dan apa yang aku
perintahkan kalian untuk (melakukan)-nya maka lakukanlah sesuai dengan kemampuan kalian, .. “.(HR.Bukhari dan Muslim).
· Apa yang akan saya
sampaikan bukan hal yang baru, karena risalah agama ya memang sudah sempurna
sampai rasululloh saw wafat,
· Dakwah itu hanya
berfungsi untuk fadzakkir innama anta mudzakkir; hanya sekadar mengingatkan,
memberitahukan dan mengabarkan tentang firman-firman allah swt serta sunnah-sunnah
rasululloh saw. (al ghosyiah [88]:21)
·
Selebihnya,
tergantung hati masing-masing, apakah terbuka untuk hidayah atau mau menerima
hidayah, dan ada dorongan untuk taufiq (melaksanakan kebaikan) tersebut.
·
Hari
ini kami mendapat amanat untuk menyampaikan “amar ma’ruf” menyeru kepada
kebaikan, ini sesuai dengan perintah allah ta’ala (ali imran 104)
· Dan kata rasululloh saw, ad daallu ‘alal khoiri kafaa ’illihi orang yang mengajak kebaikan mendapat pahala yang sama dengan
orang yang diajaknya /HR.
Tirmizi)
·
Dan mudah-mudahan saya tidak
termasuk golongan yang diperingatkan Allah Ta’ala :
Ata/muruunan-naasa bilbirri Watansawna
an-fusakum Wa-antum
tat luunal kitaaba
Afalaa ta'qiluun
[2:44}.
“mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaktian, sedang kamu melupakan
diri (kewajiban) mu sendiri, padahal kamu membaca al kitab (taurat)? Maka
tidaklah kamu berpikir?”
Asbabunnuzul turunya
ayat 44 Surah Al Baqarah ini, allah
menegur, seorang yahudi yang menyuruh anak dan mantunya serta kaum kerabatnya
yang telah memeluk agama islam untuk melaksanakan kewajibannya, tetapi dirinya
sendiri tetap saja mengingkari... Ia menyuruh orang berbuat baik/beramal
sholeh, tetapi dirinya sendiri tidak melakukannya. Semoga kita tidak termasuk golongan yang demikian ini.
· Dakwah berfungsi
untuk fadzakkir innama anta mudzakkir; hanya sekadar mengingatkan,
memberitahukan dan mengabarkan tentang firman-firman allah swt serta
sunnah-sunnah rasululloh saw.
· Selebihnya,
tergantung hati masing-masing, apakah terbuka untuk hidayah atau mau menerima
hidayah, dan ada dorongan untuk taufiq (melaksanakan kebaikan) tersebut.
Majelis Netizen Rohimatullah
· Pagi ini saya
akan menguraikan tentang “amanna
bilghoybi” sebagaiman salah satu karakteristik orang bertaqwa, sebagaimana
difirmankan allah dalam ayat pembuka surah al baqoroh 2-3 tadi
· Menurut ayat 2-3
al baqarah tersebut karakteristik orang bertakwa adalah :
Pertama, “dzaalikalkitaabu
laa royba fiihi hudalil
muttaqiin“ / terhadap al qur’an
sudah tidak ada keraguan dan menjadikannya sebagai pentunjuk
Kedua, Yu/minuuna bilghoybi/beriman kepada yang ghoib
Ketiga, Wayuqiimuunash-sholaata/mendirikan sholat
Keempat, wamimmaa
rozaqnaahum yunfiquun/ menafkahkan
sebagian rezeqi
Ciri Taqwa
Yang Pertama
“DZAALIKALKITAABU LAA ROYBA
FIIHI HUDALIL MUTTAQIIN“ / TERHADAP AL QUR’AN
SUDAH TIDAK ADA KERAGUAN DAN MENJADIKANNYA SEBAGAI PENTUNJUK
· Setiap seorang yang
beriman/mukminin, sudah tidak ada keragian lagi terhadap semua ayat-ayat dalam
Kitabulloh Al Qur’anul Karim. Tidak juga merasa ayat-ayat ini sudah tidak
sesuai dengan jaman karena merasa kepentingan terhambat oleh syariat yang telah
ditetapkan Allah SWT dalam Al Qur’a.
· Misalnya saja ada
sekelompok orang muslim yang sering mengungkapkan (entah dengan tedensi apa)
bahwa “semua agama itu sama”. Ungkapan
ini sepertinya tidak ada yang salah dan baik dalam kehidupan sosial, tetapi
sebagai seorang yang beriman, harus menyakini bahwa : hanya agama Islam yang
diridho oleh Allah SWT, kalau tidak berarti ia menyelisihi atau mengingkari
ayat-ayat Allah SWT.
·
Allah telah tegas dengan Firmannya dalam Qs. Ali Imran 19 : innad diina 'indalloohil-islaamu -sesungguhnya agama yang diridhoi disisi allah hanyalah islam. (jadi seorang muslim tidak bisa mengatakan semua
agama sama, harus mengimani hanya islam yang diterima disisi allah). Bahkan diakhir
ayat ini Allah telah memperingatkan : waman
yakfur bi-aayaatillaahi fa-innallooha sarii'ul khisaab - barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat allah maka sesungguhnya allah
sangat cepat hisab-nya. / waman yakfur bi-aayaatillaahi fa-innallooha sarii'ul
khisaab
Selengkapnya
ayat tersebut :
inna ddiina
'indallaahil-islaamu wamaa ikhtalafalladziina uutuul kitaaba illaa min ba'di maa jaa-ahumul 'ilmu baghyan baynahum waman yakfur bi-aayaatillaahi
fa-innallaaha sarii'ul hisaab
[3:19] Sesungguhnya agama (yang diridhai)
disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al
Kitab189 kecuali sesudah datang pengetahuan kepada
mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir
terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya.
Majelis Netizen Rohimatullah
Ciri Taqwa Yang Kedua :
YU/MINUUNA
BILGHOYBI/BERIMAN
KEPADA YANG GHOIB
· Ayat ketiga al
baqarah ini menegaskan, bahwa karakteristik orang bertaqwa salah satunya adalah
iman kepada yang ghoib/yukminuuna bil ghoybi.
· Iman kepada yang
ghgoib sebagaimana dalam tafsir ibnu katsir : yang disampaikan oleh imam qotadah dan abu
al ‘aliyah
(ulama tabiin), menjelaskan
Beriman kepada yg ghoib
yaitu “beriman kepada allah swt
malaikat-malaikat kitab-kitab dan rasul-rasul surga dan perjumpaan dgn allah
swt diakhirat serta hidup sesudah mati semua itu ghoib.”
·
Beriman kepada allah yang maha ghoib, akan mendapat ampunan dan pahala yang besar
dari allah ta’ala :
Innalladziina
yakh syawna robbahum bilghoybi lahum maghfirotun wa-ajrun kabiir
sesungguhnya
orang-orang yang takut kepada tuhannya yang tidak nampak oleh mereka
(bilghoybi), mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. (QS. Al Mulk Surah [67]:12)
· Iman kepada yang
ghoib dengan cara mengimani semua risalah qur’ani dan sunnati yang tidak mampu
dinalar oleh manusia seperti : jin, malaikat, yaumul
barzakh, yaumul qiyamah, yaumul ba’ats, yaumul hashr, yaumul hisab, yaumul
mizan, siroth,
syurga dan neraka
· Termasuk bentuk keimanan terhadap hal yang ghaib, mengimani bahwa yang mengetahui yang ghaib hanya allah ta’ala
karena sifatnya al baathin/yang maha ghoib. Dan
tidak ada satu makhluk allah yang menyamainya.
Allah
ta’ala menegaskan QS. Al-An’am [6]: 50) :
qul laa aquulu
lakum 'indii khazaa-inullaahi walaa a'lamu lghayba walaa aquulu lakum innii
malakun in attabi'u illaa maa yuuhaa ilayya qul hal yastawii l-a'maa
walbashiiru afalaa tatafakkaruun
[6:50] Katakanlah
(hai Muhammad): Aku (Muhammad) tidak mengatakan
kepadamu, bahwa perbendaharaan (rahasia) Allah ada padaku, dan
tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu
bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan
kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang
melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?"
·
Adapaun
hal-hal ghaib yang dikabarkan oleh para nabi dan rasul, termasuk yang
dikabarkan oleh rasululloh saw, tentang malaikat, syurga, neraka, jin,
bagaimana nikmatnya syurga dan bagaimana pedihnya siksa neraka, dll.
·
Maka
yang demikian itu tiada lain hanyalah sebagai salah satu tanda kenabian dan
kerasulannya, keistimewaan bagi beliau, dan hal ini hanyalah sebagai wahyu
ilahi, sebab beliau tidak bertutur kata melainkan berdasarkan bimbingan wahyu
dari allah ta'ala.
QS. Al
Jiin [72]:26-27
'aalimu
lghaybi falaa yuzhhiru 'alaa ghaybihi ahadaa
[72:26]
(Dia adalah Tuhan) Yang Mengetahui yang ghaib, maka Dia tidak memperlihatkan kepada seorangpun
tentang yang ghaib itu.
illaa
mani irtadaa min rasuulin fa-innahu yasluku min bayni yadayhi wamin khalfihi
rashadaa
[72:27]
Kecuali
kepada rasul yang diridhai-Nya, maka sesungguhnya Dia
mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di belakangnya.
· Dari ayat ini allah dengan tegas dan jelas
memfirmankan bahwa tidak seorangpun yang bisa mengetahui hal yang ghoib,
kecuali nabi dan rasul yang diridhoi allah ta’ala.
· Iman kepada yang
ghooib, bukan yang berkaitan dengan khurafat, tahayul, mistik, penampakan seperti dalam tayangan acara
dunia lain di tv yang menyesatkan aqidah.
· Bila da yang mengaku bisa melihat jin, setan,
gondoruwo, dan penampakan “bangso alus” lainnya maka itu jelas adalah tipu
muslihat setan. ".....sesungguhnya ia (setan) dan
pengikut-pengikutnya melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa
melihat mereka.(
QS. Al A’raaf [7]:27 )
· Dan juga bukan yang
terkait dengan kahin (dukun), arraf
(peramal), dan munajjimun (astrolog/
ramalan bintang) , Yang mengaku bisa menerawang jauh,
meramal hal yang akan, meramal hari baik dan nasib.
· Rasulullah saw telah
mengingatkan , barnagsiapa
yang datang ke tukang ramal (kahin, arraf,
munaj-jimun)
lalu mempercayai apa yang dikatakan maka shalatnya tidak diterima selama 40
hari. (hr. Muslim no. 2230).
· Bahkan hadits yang
diriwayatkan oleh ahmad, at-tirmidzi, abu
dawud, dan ibnu majah dan disahihkan oleh al-albani, lebih keras lagi...... ......”Maka dia
telah kufur (kafir) terhadap wahyu yang diturunkan kepada nabi muhammad
shallallahu ‘alaihi wa sallam.”
Majelis Netizen Rohimatullah
Implikasi “yu/minuuna bil ghoibi”
· Iman kepada yang
ghoib, yaitu iman kepada Allah yang maha ghoib/al
baathin, akan berdampak pada sikap ikhlas,
jujur dan amanah
· Karena berkesadaran
tinggi bahwa allah selalu ada dan Maha Melihat/albashiir, Maha Mengatahui/al`aliim,
dan Maha Mendengar/al-samii’
· Ikhlas, itu : bila
mendapat ujian dari Allah tidak dzhonul jahiliyah / tidak berburuk
sangka kepada Allah Ta’ala,
(misalnya : menggerutu mengapa aku sudah rajin sholat tetapi rejekinya masih begini-begini
saja.. Allah memperingatkan : “dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan
allah kepada sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain.....”
[QS. An-Nisa : 32]
· Ikhlas itu : bila mendapat nikmat harta tidak
menjadi sombong, seperti yang dilakukan oleh Qorun dengan mengatakan : innamaa
uutiituhu 'alaa 'ilmin "sesungguhnya
aku hanya diberi harta itu, karena ilmu yang ada padaku". “Al Qur’an
Dalam Al_Qoshash (28:78)
· Ikhlas itu : bila mendapat nikmat kekuasaan, tidak
menjadi dzolim seperti Fir’aun, yang kisahnya di abadikan dalam QS. an-Nazi’at
surah ke 79 ayat 17-25: puncak kesombongan firaun yang mentasbihkan dirinya
sebagai tuhan, seperti disebut pada ayat 24
surah An Naazi’aat : faqoola
anaa
robbukumul-a' laa / [79:24] (seraya)
berkata:"akulah tuhanmu yang paling tinggi".
Fa-akhodzahulloohu nakaala l-aakhiroti
wal-uulaa
[79:25] maka Allah
mengazabnya dengan azab di akhirat dan azab di dunia.
· Jujur dan amanah, saling berkait, kejujuran akan
membentuk sikap yang amanah, Allah telah memberi contoh orang yang tidak jujur
:
~ Waminannaasi man yaquulu aamannaabillahi wabil yaumilaakhiri wamahum
bimu'miniin / [2:8] di antara manusia ada yang
mengatakan: "kami beriman kepada Allah dan hari kemudian," pada hal
mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman.
~ Yukhoodi'uunallaaha walladziina
aamanuu wamaa yakhda'uuna illaa anfusahum wamaa yasy'uruun [2:9] mereka hendak menipu Allah dan orang-orang
yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak
sadar.
[qs. Al-baqarah :8-9]
· Manusia diperintah Allah
untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya (QS. An Nisaa’ [4]:
58), hal ini berkaitan dengan tatanan berinteraksi sosial (muamalah) atau
hablun min al-nas.
Innallaaha ya/murukum an tu-adduu
l-amaanaati ilaa ahlihaa wa-idzaa hakamtum bayna nnaasi an tahkumuu bil'adli
innallaaha ni'immaa ya'izhukum bihi innallaaha kaana samii'an bashiiraa
[4:58] sesungguhnya allah menyuruh kamu
menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila
menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil.
Sesungguhnya allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu.
Sesungguhnya allah adalah maha mendengar lagi maha melihat.
· Jadi bersikap jujur dan amanah itu, ya mestinya kalau
diamanahi menjaga laut tidak jadi bajak laut, jika diamanahi menjaga hutan
tidak jadi orang hutan, kalau diamanahi ngurus negara tidak bikin sengsara...
·
Satu
riwayat yang menggambarkan kekuatan “yu/minnuna
bilghoybi”
Abdullah
bin dinar meriwayatkan, suatu hari dia berjalan
bersama amirul mukminin umar bin khattab dari madinah menuju makkah.
Di tengah perjalanan beliau bertemu dengan budak
gembala domba, ia mencoba menggoda gembala tersebut agar mau menjual dombanya
''Wahai anak
gembala, juallah kepadaku seekor kambing mu!'' ujar amirul mukminin umar bin khattab.
''Aku hanya
seorang budak,'' jawab si gembala.
“kambingnya amat banyak. Kalau aku beli satu saja
majikannya tidak akan tahu, kalau ia tahu bilang saja dimakan srigala !! Bujuk umar
''Jika tuan
menyuruh saya berbohong, lalu “fainalloh/di mana allah”? Bukankah allah
maha melihat? Apakah tuan tidak yakin bahwa allah pasti mengetahui siapa yang
berdusta?''
Umar bin khattab seorang khalifah,yang berwibawa dan
banyak disegani, dikenal sebagai singa padang pasir yang tak pernah gentar
menghadapi musuh kafir quraisy.....mendengar jawaban gembala domba, menangis
terharu dan gemetar tubuhnya.
Akhirnya dimerdekaankannya budak itu dari majikannya
dengan menebusnya seraya
umar berkata “ aku merdekakan engkau
didunia ini dari tuanmu dengan imanmu, semoga engkau merdeka juga diakhirat
nanti dengan imanmu itu...... Subhanalloh !!
Majelis Netizen Rohimatullah
· Alangkah indahnya bila dinegeri ini masyarakat muslimnya memiliki
kualitas iman, ihsan, dan ikhlas sebagai orang yang bertaqwa seperti anak
gembala domba itu.....negara akan aman, kemakmuran akan dinikmati, hidupnya
akan damai.
· Maka ungkapan Indonesia
bagaikan secuil tanah syurga yang jatuh
kebumi.. Dapat dirasakan oleh semua umat manusia indonesia... Benar-benar
rahmatan lil ‘alamin”
·
Allah swt menjanjikan hal ini seperti dijelaskan
dalam surah al a’raaf ayat 96 : 'jikalau sekiranya
penduduk negeri beriman dan bertakwa, pastilah kami akan melimpahkan kepada
mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat kami)
itu, maka kami siksa mereka disebabkan perbuatan mereka.'' wallahu a'lam bishshowab
·
Ini
merupakan pekerjaan besar untuk kita semua... Meningkatkan kualitas umat muslim
indonesia agar segera tercipta kehidupan yang islami, yaitu ramah, santun
saling menolong, dan saling menyayangi kepada sesama.
·
Dari mana
mulainya..... Kata rasululloh “ ibda’
binafsih !! Mulai dari kita masing-masing...”
Insya allah”
Waloohu a’lam
bishowab
Demikian yang saya sampaikan bila itu
kebenaran, merupakan kebenaran yang datangnya dari allah semata, karena
sifat-nya yang al haaq/yang maha benar,
Kalau ada salahnya, itulah kesalahan saya
sebagai manusia,
Yang sifatnya memang deket dengan
kekhilafan
Seperti kata pepatah arab :
“al insaanu makhallul khoto wan
nisyaan”.
ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ
ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ
ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ
Subhanakallahumma wabihamdika
Asyhadualla ilahailla anta
Astagfiruka wa’atubu ilaik
“maha suci engkau ya allah, dengan
memuji-mu aku bersaksi bahwa tiada sesembahan yang haq disembah melainkan
diri-mu, aku memohon pengampunan-mu dan bertaubat kepada-mu.”
(hr. Tirmidzi, shahih).
Nas-alullah as-salamah wal
‘afiyah/
Hanya kepada allah kita mohon keselamatan.
Wallahu
waliyyut taufiq was sadaad.
Wassalamu’alaikum
warahmatulloohi wabarokatuh
0 komentar:
Posting Komentar